Akan Dicabut Haknya Berjualan di PRG, Gus Gaga Minta Ada Dialog

“Saya harap ada upaya dialog dengan pedagang, ajak mereka bicara dari hati ke hati dan pemerintah mendengar keluhan mereka,” harap Gus Gaga. Dengan diajaknya pedagang berdialog, maka akan muncul kemungkinan-kemungkinan solusi yang akan diambil.

 Save as PDF
(Last Updated On: 06/09/2022)
GIANYAR-fajarbali.com |Adanya keputusan tegas yang akan diambil Pemkab Gianyar terkait 707 pedagang yang sama sekali belum berjualan di Pasar Rakyat Gianyar, memantik silang pendapat dari berbagai kalangan. Dimana ke 707 pedagang ini akan dicabut haknya berjualan di PRG karena sampai peringatan ketiga mereka belum juga berjualan. 
Wakil Ketua DPRD Gianyar, Ida Bagus Gaga Adisaputra, Selasa (6/9/2022) meminta agar pedagang diberikan kelonggaran. “Saya harap ada upaya dialog dengan pedagang, ajak mereka bicara dari hati ke hati dan pemerintah mendengar keluhan mereka,” harap Gus Gaga. Dengan diajaknya pedagang berdialog, maka akan muncul kemungkinan-kemungkinan solusi yang akan diambil. “Dengan dialog akan ketemu solusi, ini kan mencari akar persoalan, ini yang kita harap,” jelasnya. 
 
Dikatakan Gus Gaga lagi, tentu pedagang memiliki alasan kenapa mereka tidak berjualan di tempat yang telah disediakan. Gus Gaga memandang sangat ironi dimana PRG yang dibangun dengan dana besar dan dana pinjaman, terbangun megah dan mewah namun malah sepi ditinggal pedagang dan pembeli. “Ini bukan untuk saling menyalahkan. Mau apa lagi, nasi sudah jadi bubur. Maka perlunya kita mencari solusi,” harapnya lagi. Secara psikologis, pedagang baru akan berjualan dimana pasar atau pedagang sudah ramai. 
 
Disisi lain, logika pedagang sangat sederhana, dimana akan mencari dimana konsumen ramai berbelanja. “Jadi tidak bisa dipakai logika, bahwa bangunan PRG megah otomatis pedagang dan pembeli ramai,” ujarnya. Sehingga pertanyaan yang muncul, buat apa megah dan mewah, kalau tempat itu malah sepi pembeli dan pedagang tidak dapat penggarus. 
 
Mengulang pernyataan Pemkab Gianyar di saat peresmian, bahwa pedagang dibebaskan sewa tempat selama 6 bulan. Namun saat gratis tanpa uang sewa, mereka belum mendapat jualan. “Kembali ke pendapat saya tadi, mari cari solusi terbaik dengan berdialog. Kalau berlarut-larut seperti ini, semua akan rugi, pedagang rugi, masyarakat rugi dan Pemkab juga akan rugi,” jelasnya lagi.sar
 Save as PDF

Next Post

Tim Basket Unud Siap Ikuti Ajang Puan Maharani Cup

Sel Sep 6 , 2022
“Turnamen Bola Basket Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia”
Basket Unud-8e035bde

Berita Lainnya