Akademisi Unwar Bantu Pengembangan Usaha Sambel Emba Rumahan

(Last Updated On: )
Penyerahan alat bantuan produksi oleh ketua tim pengabdian Ni Wayan Cahya Ayu Pratami, SE., MM., Ak.

 

DENPASAR-fajarbali.com I Tim dosen Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar), yang diketuai Ni Wayan Cahya Ayu Pratami, SE., MM., Ak., mendukung penuh produktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri rumah tangga (IRT) guna menopang pertumbuhan perekonomian.

Upaya nyata yang telah dilakukan Ayu Pratimi bersama dua anggota, I Made Suwartama, S.Pd., M.Pd sebagai dan Imama Lavi Insani, S.ST., M.Sc., yakni melakukan pendampingan terhadap usaha sambal emba khas Bali milik Ni Made Andriani, di Banjar Kerta Darma, Desa Pemecutan, Denpasar Barat, Kota Denpasar.

Usaha yang baru berdiri dua tahun lalu ini, tergolong berjalan baik karena mampu produknya bisa diterima di pasaran, serta mempekerjakan dua orang karyawan serta anak-anak si pemilik.

Namun setelah dilakukan survei, tim PKM dosen yang turut melibatkan dua mahasiswa ini, menemukan permasalahan yang dihadapi mitra.

Di antaranya; proses produksi masih tradisional, peralatan terbatas, pembukuan usaha belum optimal, belum punya label kemasan, serta belum memaksimalkan digital marketing.

“Jadi kegiatan pengabdian ini diadakan untuk membantu mitra untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya sehingga bisa meningkatkan pendapatan usahanya,” kata Ayu Pratami, di Denpasar, belum lama ini.

Pendampingan yang dilakukan dengan memberikan bantuan alat produksi berupa kompor gas lengkap dengan tabung LPG 3KG, mesin pengiris bawang dan penggorengan atau wajan.

Selanjutnya, masih kata Ayu Pratami, tim memberikan pelatihan media pemasaran secara online (digital marketing) melalui aplikasi Facebook, Instagram, WhatsApp, dan memberikan suatu penyuluhan tentang manfaat dan tujuan dari label pada kemasan serta pelatihan untuk memberi label kemasan. 

Menurut dia, label kemasan pada produk yang menarik merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap minat konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.

“Pemasaran sambal embe ini hanya menjangkau masyarakat sekitar dan pasar-pasar tradisional, sehingga perlunya suatu strategi pemasaran yang dapat menjangkau wilayah yang lebih luas lagi, dengan biaya yang murah. Hal ini berpengaruh langsung dengan pendapatan usaha,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ayu Pratami menuturkan, PKM ini dilakukan dalam tiga tahap, dimulai dari sosialisasi ke tempat mitra, dilanjutkan pemberian alat produksi berupa kompor gas 2 tungku Rinai RI 712 BGX, tabung gas 3 KG plus isinya, mesin pengiris bawang merah listrik dengan model body stainless berat 8 kilo, daya listrik 125/200 watt, dimensi 32 x 32 x 45, panjang pisau 8,2 mm (2pcs), kapasitas 60 kg perjam dan penggorengan Subron Stainless 50 cm.

Kemudian dilakukan penyuluhan dan pelatihan labelling kemasan serta evaluasi kegiatan. “Mitra sangat antusias dalam setiap kegiatan dan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Mintra, Ni Made Andriani, mengucapkan terima kasih kepada dosen dan mahasiswa Unwar yang telah membantu pengembangan usahanya. Dia mengakui keterbatasan sumber daya manusia dan modal menjadi kendala tersendiri.

“Tapi dengan adanya bantuan dan pendampingan dari Universitas Warmadewa, saya sangat terbantu,” kata Andriani.

Ia menceritakan usahanya itu lahir dari kejelian melihat peluang pasar, karena  sambal embe mulai banyak dipasarkan dalam bentuk kemasan siap saji.

Sambal embe atau sambal bawang merupakan salah satu sambal yang popular di Bali selain sambal matah. 

“Sambal embe ini memiliki rasa yang pedas, gurih dan segar. Rasa pedas dari potongan cabai rawit Bali yang digoreng, rasa gurih dari irisan bawang yang digoreng dan ditambahkan dengan terasi, kemudian rasa segar dari perasan jeruk limau yang ditambahkan setelah semua bahan digoreng sampai matang,” katanya.

 

 

Next Post

Perayaan Idul Adha 1445 Hijriah di Lapangan Puspem Badung

Sel Jun 18 , 2024
Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Hari Raya Idul Adha
Idul Adha di Puspem (1)

Berita Lainnya