Mangupura-fajarbali.com | Dalam upaya mempercepat terwujudnya Masyarakat Produktif Aman Covid-19 (MPAC) peran serta semua pihak sangat dibutuhkan, sehingga sektor pariwisata Bali kembali pulih. Sektor pariwisata Bali berpeluang kembali dibuka secara penuh pada Juni atau Juli 2021 mendatang apabila MPAC segera terwujud.
Wakil Ketua DPP Indonesia Hotel General Manager Assosiation (IHGMA), I Made Ramia Adnyana menilai, pembukaan pariwisata Bali secara penuh baru bisa dilakukan apabila angka Covid-19 terkendali dan protokol kesehatan dipatuhi secara ketat oleh pelaku industri maupun seluruh masyarakat.
“Kami di industri pariwisata sangat menaruh harapan yang sangat besar atas kebijakan pemerintah pusat termasuk Presiden RI. Sebab selama ini terlalu banyak informasi yang simpang siur yang kesannya kurang terkoordinasi dengan baik. Dengan hadirnya orang nomor satu RI di Bali baru-baru ini, tentu kita berharap vaksin bisa lebih digencarkan. Bila 70 persen seluruh masyarakat sudah divaksin, harapannya Bali bisa segera dibuka untuk wisatawan mancanegara,” ujarnya Rabu (24/3/2021).
Baca Juga :
Vaksin Untuk PMI Diusulkan Bertahap
Kawasan The Nusa Dua Laksanakan Vaksinasi, Target 1.000 Orang Per Hari
Menurutnya vaksinasi Covid-19 yang menyasar pelaku pariwisata saat ini merupakan salah satu upaya pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi Bali, khususnya dalam mendukung sektor pariwisata Bali untuk segera bangkit. Diharapkan cepat terciptanya herd immunity sehingga peluang open border terbuka lebih besar untuk Bali.
Ramia meminta agar border segera dibuka antara Juni dan Juli 2021, bulan Maret atau April 2022, dengan catatan setelah vaksin tetap protokol kesehatan (prokes) diperketat.
Ia yakin border bisa dibuka karena sudah banyak negara yang juga akan buka border dengan kerja sama travel bubble di Juli 2021. Tiongkok bahkan sudah mengumumkan bahwa mereka sudah bebas Covid-19. “Jadi, Bali sudah bisa melakukan travel bubble atau Free Covid Corridor (FCC) dengan beberapa negara,” tutupnya. (dha)