DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Google for Media hadir dalam rangkaian enam sesi webinar dengan mencakup berbagai topik. Pada webinar ini dijelaskan bagaimana Google bekerja sama dengan lembaga-lembaga berita di Indonesia melalui berbagai produk, kemitraan, dan program yang ada di Google. Google for Media yang diselenggarakan kedua kalinya ini berfokus pada "News on YouTube". Anda dapat menyaksikan ulang webinar ini di akun YouTube Google Indonesia.
Google News Initiative sudah dua kali mengadakan APAC Innovation Challenge, pada tahun 2018 dan 2019, sebagai bagian dari komitmen Google sebesar 300 juta dolar untuk membantu perkembangan jurnalisme di zaman digital ini. Di tahun 2018, Google juga mengadakan program YouTube Innovation Funding yang difokuskan bagi partner-partner berita di YouTube.

Saat ini YouTube adalah salah satu platform berita yang sangat berpengaruh di dunia. Di negara mobile-first seperti Indonesia, video adalah salah satu cara utama untuk mendapatkan berita. Kita harus bisa menemukan cara-cara inovatif untuk memproduksi, mencari, dan menyampaikan berita untuk mengedukasi publik tentang isu-isu yang bisa berdampak pada kondisi kesehatan, keluarga, dan komunitas mereka. Dengan 170 juta pengguna internet di Indonesia, video adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan secara cepat dan luas.
"Dewan Pers menyambut baik inisiatif Google untuk meningkatkan kompetensi para wartawan, khususnya terkait dengan bagaimana membuat news on YouTube. Di saat-saat seperti ini, peningkatan kompetensi adalah satu yang penting," ungkap Hendry Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers dalam sambutannya.
"Kemampuan untuk membuat berita yang dapat di upload ke YouTube juga dapat memberi keuntungan ekonomi. Karena kita tahu bahwa orang-orang yang memanfaatkan berita ke YouTube itu akan mendapatkan keuntungan material tertentu jika ia mendapat kunjungan yang baik yang besar. Nah dalam hal ini, wartawan dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin," tambahnya.
Agar informasi yang disajikan di kanal YouTube dapat diterima dengan baik oleh audiens yang tepat, diperlukan strategi dalam pengelolaan kanal YouTube.
Salah satu prinsip dasar yang perlu dilakukan dalam menyusun strategi konten di YouTube adalah bagaimana perusahaan media bisa membedakan strategi konten mereka. Menawarkan konten yang berbeda bisa membantu perusahaan media untuk mencapai tiga sasaran berbeda, yaitu menjangkau penonton baru, meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber, dan menjalin interaksi dengan komunitas.
Menjangkau penonton baru
Mengunggah berbagai jenis konten di kanal YouTube, seperti liputan langsung, explainer, konten budaya, rekaman berita teratas yang lengkap dan bertopik relevan, dapat menjangkau penonton baru. Perusahaan media dapat memanfaatkan live streaming di YouTube dalam menyajikan berita, melakukan live streaming 24/7 untuk memudahkan penonton menemukan informasi kapanpun diinginkan, dan mengaktifkan fitur video on demand agar penonton dapat menonton informasi tersebut nanti.
Perusahaan media juga dapat membuat explainer video yang menyeluruh tentang suatu topik. Jenis video ini sangat sesuai untuk diunggah di YouTube karena biasanya selalu menarik, seru, ceritanya tidak terasa seperti berita melainkan seperti diceritakan tentang suatu topik yang mendalam.
Keberhasilan suatu konten dalam menjangkau penonton baru diukur dengan melihat jumlah penonton, waktu tonton, jumlah penonton unik, berapa banyak traffic yang data dari menu rekomendasi dan penjelajahan.
Meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber
Ada beberapa jenis konten yang dapat digunakan untuk meningkatkan atau mempertahankan jumlah subscriber, yaitu konten serial "hub", menghadirkan tamu pakar, story-telling, dan konten yang identik dengan kepribadian.
Untuk menghadirkan konten-konten tersebut, perusahaan media dapat menggunakan teknik bercerita yang mendalam untuk menarik minat penonton, mengunggah video lengkap dan klip dari wawancara, atau memanfaatkan arsip rekaman dengan mengemas ulang rekaman historis dari siaran berita untuk menciptakan pengisahan ulang bergaya dokumenter.
Keberhasilan konten dalam meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber diukur dengan melihat penambahan jumlah subscriber, retensi penonton, waktu tonton, dan penambahan subscriber per 1.000 penayangan oleh non-subscriber.
Menjalin interaksi dengan komunitas
Ketika ingin menjalin interaksi dengan komunitas, konten yang disajikan secara live streaming tentu akan sangat berhasil. Hal ini dikarenakan selama live streaming penonton bisa melakukan tanya jawab, berkomentar, hingga berdebat melalui fitur live chat yang tersedia.
Selain itu, perusahaan media juga dapat menyediakan rekaman tambahan untuk penonton yang menginginkan video lengkap yang belum diedit untuk memahami hal apa saja yang dipahami tanpa perlu memberikan komentar. Interaksi juga dapat tercipta ketika penyaji berita menanyakan masukan dari penonton sehingga penonton merasa menjadi bagian dari aktivitas kanal YouTube tersebut.
Keberhasilan konten dalam menjalin interaksi dengan komunitas diukur dengan jumlah like, komentar, share, interaksi per 1.000 penayangan, dan retensi penonton yang diterima pada konten tersebut.
Google News Initiative sudah dua kali mengadakan APAC Innovation Challenge, pada tahun 2018 dan 2019, sebagai bagian dari komitmen Google sebesar 300 juta dolar untuk membantu perkembangan jurnalisme di zaman digital ini. Di tahun 2018, Google juga mengadakan program YouTube Innovation Funding yang difokuskan bagi partner-partner berita di YouTube.

Saat ini YouTube adalah salah satu platform berita yang sangat berpengaruh di dunia. Di negara mobile-first seperti Indonesia, video adalah salah satu cara utama untuk mendapatkan berita. Kita harus bisa menemukan cara-cara inovatif untuk memproduksi, mencari, dan menyampaikan berita untuk mengedukasi publik tentang isu-isu yang bisa berdampak pada kondisi kesehatan, keluarga, dan komunitas mereka. Dengan 170 juta pengguna internet di Indonesia, video adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan secara cepat dan luas.
"Dewan Pers menyambut baik inisiatif Google untuk meningkatkan kompetensi para wartawan, khususnya terkait dengan bagaimana membuat news on YouTube. Di saat-saat seperti ini, peningkatan kompetensi adalah satu yang penting," ungkap Hendry Ch Bangun, Wakil Ketua Dewan Pers dalam sambutannya.
"Kemampuan untuk membuat berita yang dapat di upload ke YouTube juga dapat memberi keuntungan ekonomi. Karena kita tahu bahwa orang-orang yang memanfaatkan berita ke YouTube itu akan mendapatkan keuntungan material tertentu jika ia mendapat kunjungan yang baik yang besar. Nah dalam hal ini, wartawan dapat memperoleh manfaat semaksimal mungkin," tambahnya.
Agar informasi yang disajikan di kanal YouTube dapat diterima dengan baik oleh audiens yang tepat, diperlukan strategi dalam pengelolaan kanal YouTube.
Salah satu prinsip dasar yang perlu dilakukan dalam menyusun strategi konten di YouTube adalah bagaimana perusahaan media bisa membedakan strategi konten mereka. Menawarkan konten yang berbeda bisa membantu perusahaan media untuk mencapai tiga sasaran berbeda, yaitu menjangkau penonton baru, meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber, dan menjalin interaksi dengan komunitas.
Menjangkau penonton baru
Mengunggah berbagai jenis konten di kanal YouTube, seperti liputan langsung, explainer, konten budaya, rekaman berita teratas yang lengkap dan bertopik relevan, dapat menjangkau penonton baru. Perusahaan media dapat memanfaatkan live streaming di YouTube dalam menyajikan berita, melakukan live streaming 24/7 untuk memudahkan penonton menemukan informasi kapanpun diinginkan, dan mengaktifkan fitur video on demand agar penonton dapat menonton informasi tersebut nanti.
Perusahaan media juga dapat membuat explainer video yang menyeluruh tentang suatu topik. Jenis video ini sangat sesuai untuk diunggah di YouTube karena biasanya selalu menarik, seru, ceritanya tidak terasa seperti berita melainkan seperti diceritakan tentang suatu topik yang mendalam.
Keberhasilan suatu konten dalam menjangkau penonton baru diukur dengan melihat jumlah penonton, waktu tonton, jumlah penonton unik, berapa banyak traffic yang data dari menu rekomendasi dan penjelajahan.
Meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber
Ada beberapa jenis konten yang dapat digunakan untuk meningkatkan atau mempertahankan jumlah subscriber, yaitu konten serial "hub", menghadirkan tamu pakar, story-telling, dan konten yang identik dengan kepribadian.
Untuk menghadirkan konten-konten tersebut, perusahaan media dapat menggunakan teknik bercerita yang mendalam untuk menarik minat penonton, mengunggah video lengkap dan klip dari wawancara, atau memanfaatkan arsip rekaman dengan mengemas ulang rekaman historis dari siaran berita untuk menciptakan pengisahan ulang bergaya dokumenter.
Keberhasilan konten dalam meningkatkan dan mempertahankan jumlah subscriber diukur dengan melihat penambahan jumlah subscriber, retensi penonton, waktu tonton, dan penambahan subscriber per 1.000 penayangan oleh non-subscriber.
Menjalin interaksi dengan komunitas
Ketika ingin menjalin interaksi dengan komunitas, konten yang disajikan secara live streaming tentu akan sangat berhasil. Hal ini dikarenakan selama live streaming penonton bisa melakukan tanya jawab, berkomentar, hingga berdebat melalui fitur live chat yang tersedia.
Selain itu, perusahaan media juga dapat menyediakan rekaman tambahan untuk penonton yang menginginkan video lengkap yang belum diedit untuk memahami hal apa saja yang dipahami tanpa perlu memberikan komentar. Interaksi juga dapat tercipta ketika penyaji berita menanyakan masukan dari penonton sehingga penonton merasa menjadi bagian dari aktivitas kanal YouTube tersebut.
Keberhasilan konten dalam menjalin interaksi dengan komunitas diukur dengan jumlah like, komentar, share, interaksi per 1.000 penayangan, dan retensi penonton yang diterima pada konten tersebut.