SINGARAJA – fajarbali.com | Ganasnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Buleleng terus memprihatinkan. Betapa tidak, hingga pertengahan bulan April 2020 kali ini sudah banyak masyarakat yang menjadi korban akibat serangan deman berdarah yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan bahkan di Kabupaten Buleleng sudah terdapat tiga orang yang meninggal dunia akibat nyamuk mematikan tersebut. Dengan adanya hal itu, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menganggap remeh terhadap perkembangan nyamuk pembawa mala petaka tersebut.
”Kami harapkan seluruh masyarakat agar selalu waspada. Disamping virus Corona 19 yang belakangan ini mengancam kehidupan namun DBD yang ada juga harus diwaspadai. Sedah banyak korban mengalami sakit akibat DBD maka kami harapkan jagalah keluarga dan lingkungan agar selalu sehat,”harap Sutjidra saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020) siang .
Bahkan Sutjidra juga menegaskan dalam memerangi DBD yang terjadi pihaknya mengajak semua pihak agar mengedepankan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan menguras bak penyimpanan air, menanam tempat-tempat yang tidak terpakai bila tergenang oleh air sehingga mata rantai nyamuk mematikan itu bisa dilakukan.”Kami terus menekankan kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada baik dengan pandemic virus Corona atau Covid 19 dan juga dengan DBD.
Mari kita melakukan pemutusan mata rantai DBD dengan melakukan PSN serta menguras dan mengubur tempat penampungan air hujan yang tidak terpakai karena nyamuk tersebut sangat cepat berkembang biak di tempat air tergenang utamanya air hujan,”imbuhnya.(ags).