Lahir dari Proses Panjang, Prodi Kebidanan ITEKES Bali Senantiasa Cetak Bidan Profesional dan Humanis

u10-IMG-20251107-WA0002
Pimpinan Prodi Kebidanan ITEKES Bali bersama para lulusannya dalam momen yudisium. 

DENPASAR-fajarbali.com | Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi kesehatan terkemuka di Bali, Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan lulusan di bidang kebidanan. 

Salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut adalah melalui kegiatan sosialisasi visi dan misi Program Studi (Prodi) Kebidanan, yang menjadi landasan arah pengembangan akademik dan profesionalisme bidan masa depan.

Sejarah Prodi Kebidanan

Kaprodi Kebidanan ITEKES Bali Bdn. Gusti Ayu Dwina Mastryagung, S.SiT.,M.Keb., menejelaskan, sejarah berdirinya Prodi Kebidanan ITEKES Bali berawal pada tahun 2005 melalui pendirian Prodi Diploma III Kebidanan, ketika institusi masih berbentuk Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Bali. 

"Seiring dengan perkembangan waktu dan peningkatan mutu pendidikan, STIKES Bali mengalami transformasi signifikan menjadi Institut Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 197/KPT/I/2019," jelas Ayu Dwina.

Dalam proses perubahan bentuk tersebut, lanjut Ayu Dwina, terdapat penambahan sembilan program studi baru, termasuk Prodi Sarjana Kebidanan dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan. 

Sejak menerima mahasiswa pertama kali pada tahun 2019, kedua prodi ini telah menunjukkan kemajuan pesat dan berhasil memperoleh peringkat akreditasi 'Baik Sekali' dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan.

Landasan Visi dan Misi

Sebagai program studi yang berorientasi pada mutu dan relevansi pendidikan, lanjut Ayu Dwina, penentuan visi dan misi menjadi tonggak penting dalam proses pengembangan akademik. 

Prodi Sarjana Kebidanan dan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan telah melakukan peninjauan kembali visi, misi, dan kurikulum, yang disesuaikan dengan tantangan global, dinamika kesehatan masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan internasional, serta kebijakan nasional yang berlaku.

Visi dan misi tersebut disusun dengan mengacu pada visi Fakultas Kesehatan dan visi institusi, serta dikembangkan menggunakan pendekatan pentahelix, yang melibatkan berbagai unsur penting, antara lain: dosen kebidanan, tenaga kependidikan, mahasiswa, unsur pimpinan, yayasan, alumni, pengguna lulusan, mitra kerja, organisasi profesi (Ikatan Bidan Indonesia – IBI Provinsi Bali), Koordinator AIPKIND Wilayah Bali, serta perwakilan dari rumah sakit negeri dan swasta, puskesmas, klinik bersalin, Bidan TPMB, para ahli, pemerintah, masyarakat, dan media.

BACA JUGA:  Program Angkutan Siswa Gratis 'Krisis' Anggaran, Cukup untuk Beroperasi 14 Hari Saja

Visi dan Misi untuk Masa Depan yang Lebih Unggul

"Penyusunan visi dan misi program studi tidak hanya mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal institusi, tetapi juga mengantisipasi tren masa depan dan arus globalisasi yang semakin kompleks," sambungnya.

Menurut Ayu Dwina, visi dan keunggulan yang dirumuskan mencerminkan semangat ITEKES Bali dalam berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan bidan yang unggul, profesional, dan berkarakter humanis.

Kolaborasi Menuju Kualitas dan Keberlanjutan

Dalam implementasinya, visi tersebut dijabarkan ke dalam misi yang disebut 'Sad Cita', dan kemudian diterjemahkan lebih lanjut ke dalam Rencana Strategis (Renstra) serta Rencana Operasional (Renop/RKT) Prodi. 

Melalui strategi ini, Prodi Kebidanan ITEKES Bali berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki empati, etika, dan dedikasi tinggi terhadap profesinya.

Dalam melaksanakan visi dan misi tersebut, Prodi Kebidanan terus memperkuat kerja sama dengan berbagai stakeholder, baik di tingkat regional maupun nasional. 

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi ITEKES Bali sebagai institusi yang adaptif terhadap perubahan, inovatif dalam pengembangan pendidikan, serta berperan aktif dalam peningkatan kualitas pelayanan kebidanan di Indonesia.

"Media memiliki peran yang sangat penting karena selain memberi masukan juga sebagai sarana sosialisasi visi misi ke Masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, ia membeberkan Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Profesi Bidan sebagai berikut :

Visi: “Menghasilkan bidan professional yang berkarakter, berdaya saing global dan unggul dalam inovasi pelayanan kebidanan komunitas berbasis kearifan lokal yang berdampak pada peningkatan derajat kesehatan Masyarakat tahun 2034”

Misi Prodi Pendidikan Profesi Bidan

1. Menyelenggarakan tata kelola program studi profesi bidan yang bermutu untuk menghasilkan luaran berdaya saing global

BACA JUGA:  Rektor Beber Capaian UNR di Usia 46 Tahun; Terjadi Peningkatan Positif di Segala Bidang

2. Menyelenggarakan pendidikan profesi bidan yang efektif, inklusif, adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berlandaskan kearifan lokal yang unggul pada bidang inovasi pelayanan kebidanan komunitas 

3. Melaksanakan penelitian berkelanjutan di bidang kebidanan, yang unggul dan berdampak pada penguatan inovasi pelayanan kebidanan komunitas berbasis kearifan lokal

4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan keunggulan pada inovasi pelayanan kebidanan komunitas berbasis riset dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

5. Melaksanakan kerja sama strategis di tingkat regional, nasional, dan internasional untuk memperkuat Tri Dharma perguruan tinggi

6. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan di bidang kebidanan, khususnya pelayanan kebidanan komunitas berbasis kearifan lokal untuk mendukung terwujudnya sumber daya manusia yang profesional, unggul, dan berdaya saing global.

BERITA TERKINI

TERPOPULER

Scroll to Top