TABANAN-fajarbali.com | Desa Wisata Jatiluwih, destinasi yang telah diakui dunia berkat keindahan sawah terasering Subak sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, kembali mengukir prestasi. Jatiluwih mendapat undangan eksklusif dari Bank Indonesia (BI) untuk menghadiri acara Capacity Building Desa Wisata bertajuk "Transformasi Membangun Desa Wisata Digital" yang digelar selama dua hari di Hotel Marusaka Nusa Dua. Undangan ini merupakan pengakuan nyata atas kerja keras dan konsistensi pengelola dalam menjaga kualitas, keaslian, dan manajemen yang berkelanjutan di kawasan tersebut.
Pengakuan ini disambut bangga oleh manajemen DTW Jatiluwih. “Undangan dari Bank Indonesia ini adalah pengakuan nyata atas kerja keras dan konsistensi kami dalam menjaga kualitas, keaslian, dan manajemen yang berkelanjutan di Jatiluwih. Kami sangat bangga berada dalam barisan destinasi Unggulan Bali serta mendapat undangan eksklusif dari Bank Indonesia (BI) di wakili oleh Ni Made Riant Indah Oktaviya sebagai Divisi Informasi dan promosi serta Ni Wayan Eka Sari sebagai Staff Informasi Promosi,” ujar Manajer DTW Jatiluwih, John Ketut Purna seraya menegaskan posisi Jatiluwih sebagai destinasi unggulan yang telah Go International dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis pariwisata maju di Bali.
Acara Capacity Building ini bukanlah ajang terbuka bagi semua destinasi wisata di Bali. Bank Indonesia secara selektif hanya mengundang 12 destinasi pilihan yang dinilai telah matang, maju, dan memiliki rekam jejak internasional yang kuat. Selain Jatiluwih, destinasi bergengsi lainnya yang turut serta meliputi Desa Wisata Penglipuran, Desa Wisata Pemuteran, Desa Wisata Monkey Forest, Pantai Pandawa, Uluwatu, dan beberapa desa wisata adat lainnya. Kriteria undangan ini menggarisbawahi komitmen BI untuk berinvestasi pada potensi pariwisata yang paling siap dan mampu melakukan transformasi digital secara menyeluruh.
Fokus utama dari pelatihan ini adalah percepatan transformasi digital di sektor pariwisata. Bank Indonesia berupaya mendorong 12 desa wisata terpilih untuk mengadopsi teknologi digital secara masif, mulai dari sistem pembayaran nontunai, manajemen operasional yang efisien, hingga strategi pemasaran global yang terukur. Langkah ini dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan pada akhirnya, memperkuat ketahanan ekonomi desa wisata di era digital.
Salah satu poin penting dan strategis dalam acara tersebut adalah inisiasi kerja sama strategis antara desa-desa wisata ini dengan platform pemesanan dan e-commerce ternama, Traveloka dan Blibli.com. BI memfasilitasi pertemuan dan kesepakatan untuk mengajak Desa Wisata bekerja sama dengan Traveloka untuk menjangkau pasar internasional, khususnya Asia, Eropa, dan Jepang, serta Blibli.com untuk menggarap potensi pasar domestik.
Kemitraan ini bertujuan utama untuk memotong rantai distribusi yang panjang dalam industri pariwisata, memberikan akses langsung kepada wisatawan global, dan mempromosikan produk serta paket wisata desa secara profesional dan terukur melalui platform bergengsi. Kolaborasi dengan Traveloka secara spesifik menargetkan perluasan pasar internasional di mana permintaan terhadap wisata budaya dan alam yang berkelanjutan sangat tinggi, menjadikan Jatiluwih sebagai ikon sustainable tourism yang memanfaatkan teknologi modern.
Sinergi antara promosi global melalui Traveloka dan Blibli.com, penggarapan pasar domestik dengan ini diharapkan dapat menciptakan stabilitas kunjungan dan pendapatan yang berkelanjutan bagi Desa Wisata Jatiluwih dan destinasi lainnya. Model kolaborasi ini diproyeksikan menjadi contoh keberhasilan ekonomi kerakyatan berbasis pariwisata digital yang modern dan tangguh.
Partisipasi aktif dalam program Capacity Building ini secara implisit merupakan pengakuan terhadap kemajuan Desa Wisata Jatiluwih dalam mengelola warisan budaya sambil merangkul modernitas. Keikutsertaannya memperkuat langkah Jatiluwih menuju predikat Smart Village atau Desa Wisata Digital, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman bertransaksi dan berinteraksi yang mulus dan terintegrasi secara digital. Diharapkan, ilmu dan kemitraan yang diperoleh dapat segera diimplementasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing Jatiluwih di kancah pariwisata dunia. (M-001)