Wamenbud RI Buka Taman Ayun Barong Festival ke-8, Ibarat Liga Champions, Sedot Minat Wisman

IMG-20250928-WA0010
Wamenbud Giring Ganesha Djumaryo didampingi Ida Cokorda Mengwi XIII, membuka Taman Ayun Barong Festival ke-8, Sabtu (27/9/2025).

MANGUPURA-fajarbali.com | Puri Ageng Mengwi kembali menggelar Taman Ayun Barong Festival. Tahun 2025 ini, merupakan penyelenggaraan ke depalan kalinya. Seperti biasa, festival bergengsi ini menyajikan dua kategori, yakni Regeneration dan Superstar.

Festival Barong Taman Ayun 2025, dibuka langsung Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djumaryo didampingi Ida Cokorda Mengwi XIII, di areal Pura Taman Ayun. Festival ini berlangsung 27-28 September 2025.

Tahun ini seniman yang ikut serta sebanyak 21 penari barong anak-anak dan 10 jawara alias juara mapang (menarikan) barong minimal tiga kali berturut-turut. Hadiah puluhan juta rupiah diperebutkan dalam festival yang sejak digelar selalu dijejali penonton baik wisatawan maupun krama lokal.

Wisatawan mancanegara (wisman) yang kebetulan mengunjungi Kawasan Pura Taman Ayun Mengwi seperti sudah tak sabar menanti penampilan penari barong dalam festival yang sempat ditiadakan selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2022 pada Sabtu (27/9) siang.

Barong Regeneration yang ditarikan kalangan anak-anak usia sekolah dasar langsung dipadati penonton begitu dibuka. Dalam Festival Barong Regeneration ini, anak-anak menarikan barong sendirian (tunggal) diiringi tukang kendang sebagai pemain tunggal pula.

Sesi Barong Regeneration ini digelar pada pukul 13.00 Wita. Sementara Festival Barong dengan penampilan para jawara atau yang juara berturut-turut level Provinsi Bali alias superstar digelar pada pukul 19.00 Wita.

Giring Ganesha tampak enggan mengedipkan mata saat menyaksikan penampilan penari barong cilik dan tukang pukul kendang tinggal.

Giring Ganesha mengaku salut atas upaya regenerasi kesenian dalam festival ini.
Puncaknya, usai penampilan peserta pertama, Wamenbud menghampiri penari barong dan tukang kendang. Wamenbud pun memberi motivasi dan pujian kepada seniman cilik itu sembari mengabadikan momen untuk berswafoto.

BACA JUGA:  Pelestarian Joged hingga Sejarah Tanjung Benoa di BMN III 2018

Wamenbud Giring berkomitmen agar festival barong ini tetap berlanjut selamanya. "Saya harap festival barong bisa menyentuh puluhan tahun bahkan ratusan tahun,” tegas dia.

Ia juga mengimbau wisman yang menonton agar terus hadir ke Bali setiap kesempatan untuk menonton festival barong. Kata dia, Pura Taman Ayun yang dibangun pada tahun 1634 ini adalah Warisan Budaya Dunia.

"Taman Ayun dibangun dengan konsep Tri Hita Karana sebuah falsafah hubungan yang harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan manusia dengan lingkungan. Kalau ke Bali jangan lupa ke Taman Ayun,” saran Giring.

Pada kesempatan yang sama, Ida Cokorda Mengwi XIII, menjelaskan, Festival Barong Regeneration diikuti anak-anak SD dan SMP. Bahkan untuk yang superstar ada yang juara tujuh kali berturut-turut. Yang kelas superstar, kata Ida Cokorda Mengwi, tampil setelah lolos lomba di level kabupaten/kota.

“Jadi festival barong yang menampilkan superstar ini ibaratnya ajang Liga Champions dalam sepakbola. Yang superstar bisa tampil syaratnya harus menang dulu di tingkat kabupaten/kota,” ujar Cokorda Mengwi XIII.

Pihaknya berharap kehadiran Kementerian Kebudayaan RI bisa memberikan dukungan berkelanjutan dari pemerintah untuk generasi muda dalam melestarian seni dan budaya khususnya seni barong.

“Festival Barong di Pura Taman Ayun ini diharapkan dapat berkelanjutan, menjaga dan melestarikan kreativitas anak-anak. Bakat seni anak-anak ini bisa terjaga. Apalagi yang superstar ini merupakan penampilan seni yang berkualitas dan punya kelas,” pungkasnya.

 

 

Scroll to Top