Meningkatkan Kualitas OBA Bali, BBPOM di Denpasar Gandeng Pelaku Usaha Lewat BIMTEK Komprehensif

BBPOM di Denpasar gelar BIMTEK untuk pelaku usaha obat bahan alam.
BBPOM di Denpasar gelar BIMTEK untuk pelaku usaha obat bahan alam.

DENPASAR-fajarbali.com | Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar kembali menunjukkan komitmennya dalam mengawal industri obat bahan alam (OBA) di Bali. Bekerja sama dengan puluhan pelaku usaha, BBPOM Denpasar menggelar Bimbingan Teknis (BIMTEK) pada 22 September 2025 di Aula Bima. Acara ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi para produsen OBA, mulai dari UMKM hingga skala industri. Tujuannya jelas yakni menciptakan produk yang aman, bermutu, dan mampu bersaing.

Dalam BIMTEK ini, para peserta mendapatkan materi komprehensif yang langsung disampaikan oleh Kepala BBPOM di Denpasar, Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt. Salah satu topik utama yang dibahas adalah Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Materi ini mengupas tuntas setiap tahapan produksi, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pembuatan, pengemasan, hingga penyimpanan. Dengan menerapkan CPOTB, pelaku usaha dapat memastikan produk OBA yang mereka hasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Selain itu, BBPOM juga memberikan panduan detail mengenai persyaratan dan prosedur pendaftaran produk. Sesi ini sangat krusial karena sering menjadi kendala bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Dengan panduan yang jelas, diharapkan proses perizinan produk bisa lebih cepat dan lancar, sehingga legalitas produk di pasaran terjamin. Materi lain yang tak kalah penting adalah pengawasan produk beredar dan pencegahan produk ilegal. Pelaku usaha diedukasi untuk mampu mengidentifikasi dan melaporkan produk yang tidak memenuhi syarat, membantu BBPOM dalam memberantas peredaran barang ilegal.

Dalam sambutannya, Aryapatni menekankan pentingnya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha. "BIMTEK ini bukan hanya sekadar acara, melainkan wujud nyata dari peran kami sebagai pembina dan pengawas. BBPOM berkomitmen untuk memastikan produk OBA dari Bali memiliki standar kualitas tinggi agar mampu bersaing global. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem industri yang sehat, di mana kualitas produk menjadi prioritas utama,” jelasnya.

BACA JUGA:  Masyarakat Diminta Waspada Transmisi Lokal Virus Corona

Untuk mempermudah pelaku usaha dalam mengurus perizinan, BBPOM juga memperkenalkan sistem elektronik terbaru. Dengan sistem ini, pengajuan permohonan dan pemantauan status perizinan dapat dilakukan secara online. Langkah ini sejalan dengan upaya BBPOM untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, membuat proses birokrasi menjadi lebih efisien dan transparan. Optimalisasi teknologi ini diharapkan dapat mengatasi kendala birokrasi yang sering dihadapi pelaku usaha.

Antusiasme peserta terlihat jelas dari sesi tanya jawab yang interaktif. Banyak pelaku usaha yang menyampaikan tantangan nyata di lapangan, mulai dari kendala teknis hingga birokrasi. Menanggapi hal ini, BBPOM Denpasar menunjukkan komitmennya untuk terus mendampingi dan memberikan solusi bagi setiap masalah yang dihadapi. “Pendampingan ini menjadi bukti bahwa BBPOM tidak hanya berfungsi sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pembina yang siap mendukung pertumbuhan industri OBA,” ujar Aryapatni.

Aryapatni juga menegaskan peran penting masyarakat sebagai konsumen. Ia mengingatkan agar masyarakat selalu mengecek legalitas produk sebelum membeli melalui aplikasi BPOM Mobile atau laman resmi cekbpom.pom.go.id. "Obat bahan alam seharusnya aman dan bermanfaat, bukan justru berisiko," tegasnya. Pesan ini ditujukan untuk mengajak masyarakat lebih berhati-hati dan hanya menggunakan produk yang telah terdaftar di BPOM.

Sebagai penutup, Aryapatni memperkenalkan slogan BPOM untuk konsumen yaitu Cek KLIK. Ini merupakan singkatan dari Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa. Dengan adanya BIMTEK ini, diharapkan para pelaku usaha di Bali dapat meningkatkan kualitas dan keamanan produknya secara mandiri, sehingga menumbuhkan kepercayaan konsumen dan memperkuat posisi industri OBA sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif di Indonesia. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam mendorong industri OBA yang sehat, legal, dan berdaya saing. (M-001)

Scroll to Top