DENPASAR-fajarbali.com | Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Denpasar menyelenggarakan Workshop Pengelolaan Kelas Internasional secara daring melalui Zoom Meetings pada tanggal 3 - 4 September 2025.
Workshop ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dan mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.
Acara yang dibuka Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, Albertus Yudha Poerwadi, SE, M.Si, CA, CPMA, ini menghadirkan narasumber berkompeten dari berbagai latar belakang, termasuk AIPNI, AIPVIKI, Kolegium Keperawatan, PPNI, serta alumni yang telah berpengalaman bekerja di luar negeri.
Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar, Dr. Sri Rahayu, dalam sambutannya menyatakan komitmennya untuk mendorong lulusan yang berdaya saing global.
“Workshop ini adalah bagian dari upaya serius kami untuk mengatasi kendala dalam mengadopsi kurikulum internasional dan meningkatkan critical thinking lulusan,” kata Sri Rahayu.
Workshop hari pertama (3/9) menitikberatkan pada pembahasan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE). Prof. Kusman Ibrahim dari AIPNI menekankan pentingnya sinkronisasi kurikulum dengan standar internasional dan pengembangan cultural competence pada mahasiswa.
“Pendidikan tinggi bertujuan untuk menghasilkan manusia yang memiliki intelektual yang berakhlak mulia. Kurikulum OBE dengan pendekatan Student Center Learning adalah kuncinya,” ujarnya.
Sesi dilanjutkan dengan paparan dari Maryana (AIPViKII) yang memperkuat pentingnya penerapan OBE dan keselarasan antara CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan), pembelajaran, dan asesmen untuk mencapai standar tinggi yang dituntut dalam pasar global.
Pada hari kedua (4/9), fokus workshop beralih kepada standar kompetensi internasional dan pembelajaran dari pengalaman langsung. Prof. Dr. Nursalam dari Kolegium Keperawatan memaparkan strategi transformasi menuju Kelas Internasional, termasuk restrukturisasi kurikulum dan pengakuan internasional.
“Kita harus mewujudkan kampus dengan semangat Innopreneurial Competencies, yaitu kreatif, kolaboratif, dan berpikir sistematis serta berkelanjutan,” tegasnya.
Dr. Harif Fadhillah dari PPNI menyoroti pentingnya standar profesi dan kompetensi internasional yang menjadi tolok ukur dalam menghasilkan perawat global.
Sesi ini semakin diperkaya dengan sharing inspiratif dari dua alumni, Ns. Putu Surya Swarnata dan Ns. Putu Eka Damayanti, yang berbagi pengalaman sekaligus kendala saat bekerja di luar negeri, seperti tantangan bahasa, penggunaan teknologi medis modern, dan pentingnya critical thinking serta evidence-based practice.
Diskusi berlangsung interaktif, membahas berbagai hal strategis mulai dari teknis student exchange, strategi mendesain lulusan untuk berkarir di luar negeri, hingga penerapan metode pembelajaran bilingual dan english day untuk membekali mahasiswa.
Dengan diselenggarakannya workshop ini, Poltekkes Kemenkes Denpasar berharap dapat segera mengimplementasikan kurikulum dan metode pembelajaran yang lebih adaptif dan berstandar global, sehingga mampu menghasilkan perawat-perawat Indonesia yang tidak hanya kompeten tetapi juga siap menjadi bagian dari tenaga kesehatan dunia.