GIANYAR - fajarbali.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menyebut Bali sebagai provinsi paling malas makan ikan. Padahal potensi ikan di Bali sangat melimpah dan dikelilingi laut dan potensi nelayan yang besar. Dimana tingkat konsumsi hanya mencapai 7.10% atau hanya 39 kg perkapita. Sedangkan angka rata-rata nasional sebanyak 57,6 per kapita.
Â
Dikonfirmasi Plt Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan, Nyoman Gede Sedana Arta, Senin (25/8/2025) menjelaskan DKPKP telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi masyarakat dan anak sekolah. Dijelaskan di Tahun 2024 lalu, DKPKP telah melakukan sosialisasi gemar makan ikan melalui isi piringku dan pangan di Tahun 2024. "Kegiatan diadakan di 14 SD se-kabupaten Gianyar dan 8 sampai dengan 9 TK dengan jumlah siswa 350 siswa beserta orang tua pendamping," jelas Sedana Arta.
Â
Bahkan untuk meningkatkan konsumsi ikan, DKPKP mengadakan lomba menangkap ikan tingkat sekolah dasar dengan mengundang beberapa sekolah sebagai perwakilan dalam rangka memasyarakatkan konsumsi ikan lele. "Bahkan kami telah mengadakan lomba olahan pangan lokal berbasis ikan pada kegiatan PKK, kegiatan Posyandu dan di desa-desa," ujarnya. Ditambah lagi kepada ibu hamil dan ibu menyusui diberikan sosialisasi dengan menyertakan ikan kepada Balita dan Ibu Hamil.
Â
Dikatakan lagi, tingkat konsumsi ikan di Gianyar sudah mengalami peningkatan dari 39,33 per kapita di tahun 2023 menjadi 43,8 per kapita di Tahun 2024. "Kami terus berupaya untuk meningkatkan konsumsi ikan, dimana sosialisasi menyentuh anak sekolah, selain untuk menyiapkan generasi emas Gianyar.sar
Â
Â