JAKARTA-fajarbali.com | Saham AS melonjak tajam pada Senin, 4 Agustus 2025.
Indeks-indeks saham utama AS seperti Dow naik sekitar 1,3%, S&P 500 +1,5%, dan
Nasdaq +2%, memulihkan sebagian besar penurunan harga yang terjadi pekan lalu.
Lonjakan tersebut didorong oleh laporan pendapatan positif dari perusahaan seperti Idexx
dan Tyson, serta optimisme bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September
setelah data pekerjaan yang mengecewakan akhir pekan lalu. Namun, ketegangan tetap
tinggi di tengah upaya intervensi pemerintah AS terhadap The Fed dan Biro Statistik
Ketenagakerjaan (BLS) yang membuat pasar khawatir akan politisasi kebijakan moneter dan
kredibilitas data ekonomi.
Merespon kondisi tersebut, Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan rebound pasar
saham AS dan ekspektasi pemangkasan suku bunga tersebut membuka momentum risk-on
yang bisa memperkuat arus modal ke aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum yang sempat
melemah dalam beberapa hari terakhir.
“Bahkan di tengah lonjakan ketegangan politik, investor institusi terlihat masih agresif
mengakumulasi aset kripto dengan berkembangnya tren strategi treasury Bitcoin dan
strategic Ethereum reserve, menciptakan dukungan fundamental yang lebih kuat terhadap
harga aset-aset kripto secara umum. Namun, ketidakpastian ke depan masih tinggi,
politisasi kebijakan moneter dan tekanan inflasi yang berpotensi mempersulit pemangkasan
suku bunga menjadi faktor utama yang harus terus dipantau,” jelas Fahmi.
Pasar saham AS juga semakin menarik dengan perusahaan seperti Palantir misalnya yang
merilis laporan keuangan kuartal kedua pada hari Senin kemarin, melaporkan pendapatan
sebesar $1,004 miliar, naik 48% year-on-year, dan melampaui estimasi para analis sebesar
$939,71 juta.
“Perusahaan tersebut membukukan laba sebesar $0,16 per saham, yang kembali
melampaui estimasi konsensus sebesar $0,14 per saham. Memanfaatkan momentum AI,
perusahaan turut menaikkan proyeksinya untuk pendapatan setahun penuh menjadi $4,15
miliar, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar $3,90 miliar,” lanjutnya.
Terlepas dari pesimisme yang ada karena kenaikan harga saham yang dirasa sudah terlalu
tinggi, potensi berlanjutnya pertumbuhan laba perusahaan masih cukup terbuka dengan
outlook positif teknologi AI serta kontrak bisnis Palantir dengan pemerintah AS. Saham
Palantir naik 4,14% pada hari Senin, diperdagangkan pada harga $160,66, dan naik lagi
4,57% setelah penutupan pasar, menyusul pengumuman pendapatan perusahaan.
Potensi Bullish Pasar Crypto
Potensi dapat berlanjutnya tren bullish di pasar kripto masih terlihat dengan melemahnya
tekanan jual dan preferensi investor untuk tidak melepas Bitcoin yang dimiliki.
“Indikator NUPL yang merepresentasikan agregat laba atau rugi di seluruh pemegang
Bitcoin dan sering digunakan sebagai indikator sentimen (misalnya, nilai di atas ~0,75
menandakan euforia, di bawah nol menandakan kapitulasi) saat ini menunjukkan angka
0,54. Secara historis, level ini seringkali diikuti oleh kenaikan harga lanjutan -baik secara
langsung maupun tidak- hingga indikator menyentuh atau mendekati area “Euphoria” di
sekitar 0,75 sebelum terjadi fase bearish,” kata Fahmi.
Jika data inflasi CPI AS yang akan dirilis pada 12 Agustus ini menunjukkan peningkatan
yang tidak terlalu tinggi, atau bahkan lebih baik dari ekspektasi seperti misalnya 0,1%
secara bulanan, besar kemungkinan reli di instrumen yang cukup berisiko seperti saham
dan kripto dapat berlanjut.
“Di kondisi saat ini, investor dapat memposisikan portofolionya untuk menyambut potensi
bullish jangka menengah-panjang dengan tetap memperhatikan potensi koreksi dan
meningkatnya volatilitas jangka pendek. Investor dapat menyeimbangkan risiko dengan
mendiversifikasikan aset sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. Dalam mendiversifikasi
aset tersebut, investor bisa memanfaatkan fitur Packs yang tersedia di Reku dalam sekali
swipe. Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem Rebalancing akan membantu
investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis.
Dengan begitu, strategi diversifikasi yang dilakukan dapat lebih mudah, praktis, dan optimal”
pungkasnya. (rls)