DENPASAR – fajarbali.com | Merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia khususnya di Bali kian hari kian bertambah. Tak hanya meresahkan masyarakat, tenaga medis yang menjadi garda terdepan saat ini pun harus menyiapkan tenaga ekstra selama bertugas menangani pasien, baik Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun pasien positif Covid-19.
Untuk memberi dukungan dan apresiasi kepada para tenaga medis, sejumlah pihak berinisiatif memfasilitasi tempat tinggal untuk beristirahat bagi para tenaga medis seusainya mereka bertugas. Menyikapi hal tersebut, Kasubbag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, sejak Senin yang lalu sudah ada dua perawat yang mulai menempati residence yang difasilitasi oleh masyarakat.
Residence ini letaknya tidak jauh dari area rumah sakit, dengan demikian tenaga medis juga tidak terlalu jauh menempuh jarak ketika akan bertugas kembali keesokan harinya. “Kebetulan memang ada masyarakat yang ingin memfasilitasi penginapan residence. Ada 10 kamar yang disiapkan. Fasilitas ini diprioritaskan kepada petugas yang menjalankan tugas menangani Covid-19,” ungkapnya.
Dewa Kresna juga menyatakan, inisiatif dari masyarakat untuk memfasilitasi tempat istirahat bagi tenaga medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19 ini memang sudah ditampung sejak dua minggu lalu. Namun saat itu perkembangan kasus belum menunjukkan kenaikan signifikan, sehingga pihak RSUP Sanglah belum mengambil keputusan untuk menerima bantuan masyarakat tersebut. “Masyarakat yang memfasilitasi tempat istirahat ini memang mendonasikan tempatnya untuk para tenaga medis sampai pandemik ini berakhir. Dari segi biaya pun kami tidak dibebankan,” ujarnya.
Disinggung soal jumlah tenaga medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19, Dewa Kresna menjelaskan, dalam satu shift kerja, ada sebanyak 30 tenaga perawat yang bertugas dalam penanganan. Meski jumlah tenaga medis dan paramedis cukup banyak, namun untuk saat ini 10 kamar di penginapan yang disediakan tersebut masih dirasa cukup memadai. “Ini karena tenaga medis yang lain memang pulang ke rumah masing-masing setelah bertugas. Selain itu, kebanyakan dari mereka memang tinggal dan berdomisili di Denpasar,” imbuhnya.
Dewa Kresna juga tidak menampik apabila nantinya terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP Sanglah yang akhirnya menyebabkan tenaga medis yang bertugas lebih keras dan membutuhkan tempat istirahat yang nyaman, maka RSUP Sanglah akan melakukan survei ke beberapa hotel maupun penginapan untuk memfasilitasi para tenaga medis. “Dari pihak RSUP Sanglah nanti akan melakukan penjajakan ke beberapa hotel terdekat untuk memfasilitasi tempat istirahat bagi para tenaga medis,” terangnya.
Pihak RSUP Sanglah juga terus mengimbau kepada tenaga medis yang pulang ke rumah masing-masing agar mereka patuh menjalani protap keamanan setelah selesai bertugas sebagai upaya pencegahan penyebaran covid-19. ( dar).