Rakorda Bangga Kencana: Sinergi Lintas Sektor wujudkan Bali Bebas Stunting

IMG-20250801-WA0005
Rakorda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Bali tahun 2025.

Loading

DENPASAR-fajarbali.com | Menyikapi tindak lanjut program Pembangunan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta untuk menekan prevalensi stunting di Bali, Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).

Rakorda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Perwakilan BKKBN Provinsi Bali tahun 2025 ini, bertempat di Kantor Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali, Jumat (1/8/2025).

Kepala Perwakilan BKKBN Bali Dr. dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS., menerangkan, rakorda tahun ini bertema “Sinergitas Program Bangga Kencana Menuju Nangun Sat Kerthi Loka Bali". 

Pemilik sapaan karib dr. Luhde ini mengungkapkan, rakorda memiliki lima tujuan. Pertama ajang evaluasi Capaian Kinerja Kemendukbangga/BKKBN Bali, menyusun strategi dan arah kebijakan untuk tahun berjalan dan tahun berikutnya, memperkuat sinergi antara pusat, daerah, dan mitra strategis dalam program kependudukan dan Pembangunan keluarga.

Kemudian, mendorong percepatan implementasi program Quickwin Kemendukbangga/BKKBN di Provinsi Bali, dan mengidentifikasi inovasi dan best practices di Provinsi Bali. Rakorda diikuti ratusan peserta secara hybrid. 

"Saat ini kami gencar menggaungkan program Quickwin Kemendukbangga, salah satunya adalah Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (Genting)," ujarnya. 

dr. Luhde melanjutkan, berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021, tentang Percepatan Penurunan Stunting diamanatkan bahwa angka stunting di Indonesia harus diturunkan dari 27,67 persen (2019) menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 angka prevalensi stunting Indonesia berada pada angka 19,8%, hal ini tentu masih diatas target yang ditetapkan yaitu 14%, sedangkan di Provinsi Bali dari target yang ditetapkan yaitu 6,15%, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia Tahun 2024 berada pada angka 8,7%, dan mengalami kenaikan dibandingkan Tahun 2023 sebesar 7,2% (naik sebesar 1,5%). 

BACA JUGA:  Tips Berpuasa dan Berolahraga Ala Bintang NBA

"Maka dari itu ia mengajak peserta rakorda menyatukan komitmen dalam mengawal Program Percepatan Penurunan Stunting ini melalui kegiatan-kegiatan yang diatur dalam Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting seperti Rencana Aksi Nasional Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) seperti forum pelaksanaan aksi konvergensi, kerja dan konsolidasi program lintas sektor melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), serta Program Quickwin.

"Oleh karena itu diperlukan sinergitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja," imbuh dr. Luhde.

Gubernur Bali, diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, merasa optimis bahwa Bali mampu mencapai target 6 persen stunting tahun ini, mengingat komitmen yang begitu kuat litas-sektor. 

Gubernur menilai, kegiatan ini termasuk dalam Panca Yadnya, khususnya Manusa Yadnya. Bagaimana upaya bersama memperhatikan kehidupan manusia. 

"Kami tegaskan, tidak ada satu pun rakyat yang tertinggal akses kebutuhan dasar," tegas Dewa Mahendra, sesuai sambutan Gubernur Koster.

Ia mengingatkan, proyeksi penduduk Bali tahun ini sebesar 4.888.240 jiwa. Pertumbuhan penduduk didominasi faktor urbanisasi yang tersentralisir di Kota Denpasar dan Badung menjadi tantangan besar. Jika tidak dikendalikan, maka kota tujuan tersebut akan kewalahan menampung penduduk yang berefek pada persoalan-persoalan sosial dan lingkungan. 

Direktur Pengendalian Dampak Kependudukan Dr. Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., mewakili Menteri Wihaji, menegaskan rakorda bukan hanya ajang evaluasi dan merencanakan langkah strategis dalam menyukseskan program/kegiatan.

"Momentum ini juga harus kita manfaatkan bersama sebagai wahana untuk menyatukan visi, misi, dan strategi percepatan pencapaian target/sasaran program bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah," harapnya. 

Dengan mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dari berbagai tingkatan, Rakorda memungkinkan terjadinya dialog terbuka dan konstruktif mengenai capaian, kendala, serta potensi penguatan implementasi Program Bangga Kencana, Quick Wins Kemendukbangga/BKKBN dan dukungan terhadap upaya percepatan penurunan stunting di daerah.

BACA JUGA:  Bupati Giri Prasta Buka Rembuk Garbasari Cegah Stunting di Badung, Komitmen Percepat Penanganan Stunting dan Gizi Buruk

Pusat berpandangan, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali memiliki capaian yang sangat baik dari berbagai indikator. Namun demikian masih terdapat indikator kinerja yang belum mencapai hasil yang diharapkan yaitu Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmetneed) dari target 10,9 baru tercapai 10,6 (102,75%).

Berdasarkan data Statistik Rutin Sistem Informasi Keluarga (SIGA), Provinsi Bali telah mencapai hasil yang cukup baik. Capaian peserta KB Baru sebesar 48.037 dari targat 44.794 (107,34%). Sementara untuk Capaian Peserta KB Aktif sebesar 448.960 dari target 440.856 (101,84%). 

Kemendukbangga/BKKBN, lanjut dia, melalui Program Bangga Kencana dan lima program Quick Wins yaitu GENTING, TAMASYA, GATI, Aplikasi Konsultasi Keluarga Berbasis AI, dan SIDAYA, berkomitmen secara penuh untuk mendukung dan berkontribusi secara nyata dalam mensukseskan Asta Cita, Prioritas Pembangunan Nasional dan Direktif Presiden yang harus dilaksanakan.

Adapun narasumber yang memberikan materi pada rakorda ini, yakni Deputi Pengendalian Penduduk Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN “Peta Jalan Pembangunan Kependudukan dan quickwin Kemendukbangga/BKKBN”.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali: “Program Prioritas dalam Peningkatan Kesehatan dan Gizi Masyarakat di Provinsi Bali". Serta Kepala Bappeda Provinsi Bali: “Arah Kebijakan dalam RPJPD 2025-2045, RPJMD 2025-2029”.

Rakorda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Bali menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menekan prevalensi stunting walaupun capaiannya sudah terendah di tingkat nasional. Melalui penguatan strategi, implementasi program Quick Wins, dan komitmen bersama, Kemendukbangga/BKKBN optimis Bali mampu menurunkan angka stunting menuju target 6 persen serta memperkuat pembangunan keluarga sejahtera.

Scroll to Top