DENPASAR-fajarbali.com | Pagi yang biasanya tenang di Mangrove Last Point mendadak dipenuhi energi positif. Tim gabungan dari HARRIS Hotel Kuta Tuban dan YELLO Hotel Kuta Beachwalk terlihat sigap menyusuri garis pantai, mengenakan sarung tangan dan menggulung lengan baju, siap membersihkan sampah plastik yang mencemari akar-akar mangrove. Aksi ini bukan sekadar kegiatan biasa, melainkan cerminan komitmen serius dari industri perhotelan terhadap kelestarian lingkungan di Pulau Dewata.
Diinisiasi di bawah naungan The Ascott Limited, program Mangrove Clean-Up ini berhasil menyatukan staf dari berbagai departemen. Mereka bahu-membahu mengumpulkan berbagai jenis limbah non-organik seperti botol plastik, bungkus makanan, dan sampah lain yang mengotori ekosistem pesisir vital ini. Sampah-sampah ini, jika dibiarkan, dapat merusak habitat alami dan mengancam keanekaragaman hayati yang bergantung pada ekosistem mangrove.
“Ini bukan sekadar aksi lingkungan, melainkan wujud tanggung jawab kami sebagai pelaku industri perhotelan di Bali,” tegas Grandi Sumeitro selaku General Manager Shared Service untuk YELLO Hotel Kuta Beachwalk, HARRIS Hotel Kuta Tuban, dan Beachwalk Residence Bali.
Ia menambahkan bahwa timnya merasa bangga dapat terlibat dalam aksi nyata yang melampaui batas dinding hotel. “Kami ingin dikenal bukan hanya karena layanan kami, tetapi juga karena kepedulian kami terhadap komunitas dan lingkungan,” pungkasnya.
Aksi bersih-bersih ini disambut antusias oleh seluruh tim, mulai dari departemen housekeeping, front office, sales, hingga engineering. Kegiatan ini tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga memperkuat kolaborasi internal serta menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar kebijakan, melainkan telah menjadi budaya yang dijalankan bersama. Semangat gotong royong dan kesadaran kolektif terlihat jelas di setiap langkah mereka.
Brand & Marketing Manager, Nidya Gustianingsih mengatakan, kegiatan ini membuktikan bahwa langkah kecil jika dilakukan bersama dapat menciptakan perubahan nyata. Ia menekankan bahwa inti dari kegiatan ini bukan hanya tentang sampah yang berhasil dikumpulkan, tetapi juga pesan penting yang ingin disampaikan bahwa kepedulian terhadap alam harus dimulai dari diri sendiri. “Kesadaran inilah yang diharapkan dapat menular ke masyarakat luas,” harapnya.
Meskipun sering luput dari perhatian, hutan mangrove di Mangrove Last Point memegang peran krusial dalam menjaga kelestarian Bali. Ekosistem ini berfungsi melindungi garis pantai dari abrasi, menyaring polusi, serta menjadi rumah bagi beragam spesies laut dan burung. Namun, kawasan ini semakin terancam oleh polusi dan minimnya kesadaran manusia.
Kegiatan ini sejalan dengan agenda keberlanjutan global The Ascott Limited, yang mendorong properti-properti di bawah naungannya untuk menjalankan aksi konservasi lokal. Di kawasan ini, berbagai inisiatif serupa, mulai dari kampanye pengurangan plastik, edukasi ramah lingkungan bagi tamu, hingga lokakarya komunitas, terus digalakkan, membuktikan bahwa perubahan sejati dimulai saat bisnis bertemu dengan tujuan mulia. (M-001)