DENPASAR-fajarbali.com | Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Putu Purnama Dewi, S.E., M.Si., resmi menyandang gelar doktor di bidang Ilmu Akuntansi setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka promosi doktor, Program Doktor Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana (Unud), pada Senin (14/7/2025).
Dalam ujian tersebut, ia mempertahankan disertasinya yang berjudul “Sustainability Reporting Quality dan Nilai Perusahaan”, dan berhasil meraih predikat cumlaude.
Purnama Dewi menjelaskan bahwa disertasinya menyoroti pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dan perilaku manajemen yang overconfident dalam mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan.
Salah satu temuan dalam penelitiannya adalah peran mediasi dari kualitas laporan keberlanjutan (Sustainability Reporting Quality/SRQ) yang selama ini sering terabaikan.
“Selama ini banyak perusahaan hanya fokus pada laporan keuangan atau annual report. Namun dalam penelitian saya, laporan keberlanjutan yang berkualitas juga memiliki peran penting dalam menjembatani pengaruh tata kelola dan perilaku overconfident manajemen terhadap nilai perusahaan,” kata dia.
Purnama Dewi juga menyoroti peran kualitas audit sebagai faktor moderasi yang memperkuat pengaruh tata kelola dan perilaku manajerial. Audit yang berkualitas, terutama yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) berafiliasi dengan Big Four, menurutnya mampu memberikan keyakinan lebih kepada investor dalam pengambilan keputusan investasi.
“Investor ternyata tidak hanya menganalisis aspek fundamental atau teknikal keuangan saja, tetapi juga mempertimbangkan siapa yang mengaudit laporan keuangan perusahaan. Kualitas audit menjadi sinyal penting bahwa perusahaan dikelola secara akuntabel,” jelasnya.
Menariknya, ia juga menemukan bahwa perilaku overconfident manajemen tidak selalu berdampak negatif. Justru, dalam konteks penelitiannya, sikap percaya diri tinggi dari manajemen yang didukung dengan pelaporan yang berkualitas mampu memberikan dampak positif terhadap nilai perusahaan.
“Ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri yang tinggi bisa mengarah pada keyakinan untuk menyampaikan informasi yang sesuai standar kepada stakeholder, khususnya investor,” tambahnya.
Lebih lanjut, Purnama Dewi menyampaikan bahwa gelar doktor ini menjadi pijakan awal untuk terus meningkatkan kontribusinya sebagai akademisi.
“Tentunya ketika kita sebagai seorang akademisi, kinerja kita kan sangat dinilai bahwa tidak hanya stuck pada level saat ini saja. Saya, astungkara, sudah peroleh gelar doktor ini. Ya, tentunya ingin tingkat yang lebih tinggi. Astungkara bisa menggapai poin profesor atau peningkatan jabatan akademik tertinggi,” pungkasnya.
Ketua Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Dr. AAN. Eddy Supriyadinata Gorda, menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya doktor baru di lingkungan Undiknas, khususnya di bidang Ilmu Akuntansi.
Menurutnya, tambahan doktor ini menjadi amunisi penting dalam penguatan kapasitas akademik Undiknas, terlebih setelah dibukanya program Magister Akuntansi.
Ia menegaskan bahwa pencapaian tersebut sejalan dengan komitmen Perdiknas dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di kalangan dosen.
“Perdiknas pada prinsipnya berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas dan kesejahteraan dosen. Tapi jangan lupa, ada komponen penting lainnya seperti kurikulum dan prinsip pembelajaran, yang bukan menjadi ranah Perdiknas secara langsung,” jelas Eddy Supriyadinata Gorda.
Meski demikian, ia optimis bahwa peningkatan kualitas dosen akan berdampak secara tidak langsung terhadap penguatan kurikulum dan metode pembelajaran di Undiknas. “Dengan meningkatnya cara pandang, cara pikir, dan wawasan para dosen, penyesuaian kurikulum akan lebih mudah dilakukan,” ujarnya.
Saat ini, tercatat ada 21 dosen Undiknas yang masih menempuh pendidikan doktoral. Sementara itu, Putu Purnama Dewi menjadi doktor ke-55 yang dimiliki Undiknas.