Tingkatkan Kawalitas Pertanian Buleleng, Sutjidra-Supriatna Gelontor Puluhan Ton Bantuan Benih

bp2
Bupati Sutjidra menyerahkan bantuan benih padi dan jagung

Loading

BULELENG-fajarbali.com | Guna meningkatkan sektor pertanian yang ada di Kabupaten Buleleng serta menepati janji Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dan Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna saat pencalonan dirinya yakni memberikan peratian penuh kepada pada pertanian sepertinya mulai ditepati. Sebagai bukti, Bupati Sutjidra dan Wakil Supriatna didampingi Kepala Dinas Pertanian Buleleng menyerahkan 47 Ton Bantuan Benih Padi dan Jagung kepada Subak atau Poktan dari tujuh Kecamatan di Kabupaten Buleleng. Penyerahan bibit secara simbolis dilakukan di Halaman Kantor Bupati Buleleng, Senin (7/7/2025).

Sejumlah 47 Ton Bantuan Bibit Padi dan Jagung ini seluruhnya didistribusikan dan akan dipergunakan untuk masa Tanam IP2 (Indeks Pertanaman dua). Diberikan sejumlah 20 kilogram benih untuk setiap hektar tanah yang dimiliki masing-masing subak.

Bupati Sutjidra menyampaikan, bahwa Pemkab Buleleng sangat berfokus dan berkomitmen mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Buleleng. Dimana, dalam upaya perwujudannya dilakukan kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya Polres Buleleng. Utamanya dalam penanaman pangan hortikultura, yakni jagung. Diketahui bahwa Polres Buleleng menanam Jagung Goak Poleng yakni varietas jagung hibrida unggulan yang dikembangkan di Buleleng, untuk mendukung program ketahanan pangan.”Kita akan mensosialisasikan setiap hari bahwa sekarang ada produk nasi jagung Buleleng. Ini adalah hal yang baik untuk menanggulangi kebutuhan beras yang tinggi. Diversifikasi dari nasi beras murni. Semoga kerjasama kita bisa berjalan baik sehingga bisa semakin mandiri pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,”ungkapnya.

Ia menyampaikan bahwa ketersediaan benih padi dan jagung di Buleleng dalam keadaan cukup dan telah disebarluaskan.
Dalam waktu dekat, Pemkab Buleleng juga akan memanen padi varietas baru asli Buleleng. Dalam panen tersebut, Sutjidra menyampaikan tingkat produktivitas padi tersebut akan diukur dan terus dimaksimalkan. Ia berpesan kepada para petani untuk mempertahankan sawahnya dan tidak melakukan alih fungsi lahan.”Yang paling penting karena masyarakat kita terus bertumbuh, kebutuhan lahan pangan pasti terus meningkat. Kita berupaya untuk  harus bisa menyuplai pangan untuk masyarakat kita dari daerah kita sendiri,”tegas Sutjidra.

BACA JUGA:  New Normal Bakal Diberlakukan 9 Juli Mendatang Buleleng Mulai Siapkan Protokol Kesehatan di Semua Sektor

Sementara terkait target produksi dan hilirisasi gabah, Kadis Pertanian Gede Melandrat menyampaikan bahwa capaian hasil produksi di Buleleng selalu mencapai target. Pada masa tanam pertama atau IP1 sudah dipanen gabah dari 9000 hektar, dan diantaranya sebanyak 57 ton diambil oleh Bulog. Terkait alih fungsi lahan pertanian di Buleleng, dijelaskan bahwa meski ada perubahan, luas baku sawah di Buleleng masih dianggap aman. Gede Melandrat menyampaikan bahwa Buleleng merupakan daerah produksi pertanian yang hasilnya patut dibanggakan.”Target kita tercapai. Saya banyak-banyak bersyukur dan tentu ini support dari Bapak Bupati, Pak Wakil yang selalu mendorong kami untuk terus bekerja,”tuturnya. @gus 

Scroll to Top