KKN UPMI Gali Potensi Abiansemal, Rektor Ajak Warga Sukseskan Program Unggulan Gubernur Koster

IMG-20250514-WA0006
Pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPMI tahun 2025, bertema ‘Transformasi Desa Adat Menuju Masyarakat Badung yang Modern Berbasis Tri Hita Karana’, di Kecamatan Abiansemal, Badung.

Loading

MANGUPURA-fajarbali.com | Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali, menerjunkan ratusan mahasiswa semester akhir dari lintas jurusan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun 2025, bertema ‘Transformasi Desa Adat Menuju Masyarakat Badung yang Modern Berbasis Tri Hita Karana’, di Kecamatan Abiansemal, Badung.

Para mahasiswa dan dosen pendamping akan bekerja keras selama sebulan kedepan untuk menggali dan memaksimalkan segala potensi serta memecahkan hal-hal yang masih menjadi kendala. 

Demikian dikatakan Rektor UPMI Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., di sela pembukaan KKN, bertempat di Wantilan Kantor Perbekel Desa Ayunan, Abiansemal, Badung, Rabu (14/5/2025).

Prof. Suarta mengaku takjub dengan suasana di lokasi KKN yang masih asri, sejuk dan bersih. Situasi tersebut merupakan modal utama bagi perkembangan sektor pariwisata. Sebab, semua orang pasti suka dengan suasana bersih dan nyaman. 

Menurut rektor, UPMI juga siap mendatangkan praktisi untuk mencarikan solusi di lokasi KKN. Misalnya pengelolaan limbah, hingga pembuatan teba modern. Model pengelolaan berbasis sumber ini sejalan dengan program Gubernur Bali Wayan Koster.

KKN tahun ini juga dijadikan momentum oleh rektor untuk menyosialisasikan Program Satu Keluarga Satu Sarjana. Program unggulan Gubernur Koster ini ditargetkan terealisasi tahun akademik 2025/2026. Targetnya pun mencapai 5000 calon mahasiswa yang akan dibagi ke perguruan tinggi negeri dan swasta. 

"Kami ingin semua warga di 18 desa se-Kecamatan Abiansemal ini semua minimal sarjana. Pak Gubernur sudah membuka program. Nanti mahasiswanya gratis kuliah bahkan dapat bekal," ujar Prof. Suarta yang juga sebagai Tim Percepatan Pembangunan Gubernur Bali bidang Pendidikan, Kearifan Lokal, dan SDM Bali Unggul. 

Adapun manfaat KKN bagi mahasiswa, menurutnya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dalam kehidupan nyata, meningkatkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, dan pemecahan masalah.

BACA JUGA:  Mahasiswa Poltekkes Denpasar Diminta Melayani dengan Cinta

Kemudian menumbuhkan rasa empati, kepedulian sosial, serta meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab, serta menjadi wadah pembentukan karakter dan pengalaman belajar langsung di tengah masyarakat

Sedangkan bagi masyarakat, KKN menjadi sarana mendapatkan edukasi, pelatihan, dan pendampingan dari mahasiswa dalam berbagai bidang sesuai program yang dijalankan.

Terbantu dalam pemecahan masalah lokal melalui kegiatan yang inovatif dan aplikatif dan terjalin hubungan positif antara masyarakat dan lembaga pendidikan tinggi. 

"Bagi perguruan tinggi, KKN merupakan sarana memperkuat peran institusi dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga dapat meningkatkan citra dan evaluasi penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat," pungkas rektor. 

Camat Abiansemal, IB Putu Mas Arimbawa menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah memilih kecamatannya untuk dijadikan lokasi KKN Tematik 2025. Menurutnya, Abiansemal terdiri dari 18 desa, 125 banjar, dan 35 desa adat.

“Potensi Abiansemal dibagi tiga. Yakni wilayah Mambal ke selatan yang berkembang jasa ekonomi perdagangan, kemudian Mambal ke utara terdapat potensi pertanian, sedangkan sisi timur yang berhadapan dengan Ubud, maka potensi pariwisata,” sebutnya didampingi Perbekel Ayunan I Wayan Kumara Natha.

Melalui KKN ini, pihaknya berharap pembangunan usulan dari desa juga diisi dengan kajian akademis. “Jadi kami harap melalui KKN ini bisa membaca dan membedah potensi apa yang bisa dikembangkan di Abiansemal. Terlebih lagi ada Inpres untuk membentuk Koperasi Merah Putih yang perlu kajian tersendiri,” kata dia. 

Sementara itu, Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bali, IGB Arthanegara menyampaikan dukungan terhadap KKN Tematik ini. Apalagi saat ini UPMI ditunjuk menjadi salah satu perguruan tinggi di Bali dalam melaksanakan program satu rumah satu sarjana.

BACA JUGA:  Peringati Hardiknas, Rai Mantra Beri Penghargaan Kepada Siswa Siswi Berprestasi

“Salah satu tugas kami di perguruan tinggi adalah mencerdaskan anak bangsa. Jadi UPMI yang dahulu bernama IKIP memang didirikan untuk mencetak bahwa mulai dari guru-guru minimal sarjana. Dan sekarang dengan adanya upaya pemerintah satu keluarga satu sarjana, tentunya ini gayung bersambut. Jadi astungkara UPMI berpartisipasi dan kiprahnya semakin meyakinkan di masyarakat,” harapnya.

Sebelumnya, Ketua Panitia Prof. Dr. I Wayan Widana, M.Pd., mengatakan, KKN Tematik ini diikuti 239 orang dan terbagi ke dalam 18 kelompok, tersebar di 12 desa di Abiansemal. “Mereka sudah berkoordinasi dengan pihak desa agar apa yang diprogramkan kampus selaras dengan apa yang diprogramkan perbekel untuk desa,” jelas Widana.

Scroll to Top