Jalan dan Gedung Sekolah Banyak rusak, Dewan Soroti Tingkat Pengerjaan Serta Pengawasan Rendah

WhatsApp Image 2025-04-14 at 16.14.13_d8dbbbd5
Ketua DPRD Kabupaten Buleleng I Ketut Ngurah Arya

BULELENG-fajarbali.com | Proses pengerjaan serta tingkat pengawasan terhadap pengerjaan atau perbaikan terhadap jalan dinilai sangat rendah sehingga banyak proyek jalan yang dilakukan denga nasal-asalan atau tidak sesuai dengan bestek pengerjaan normal. Hal tersebut terlihat disaat pelaksanaan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Kabupaten Buleleng yang menghadirkan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupeten Buleleng, beberapa hari kemarin.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Ketut Ngurah Arya menuturkan dengan beberapa proyek seperti pengerjaan hingga pengawasan dalam pelaksanaan pengerjaan baik terkait perehaban sekolah hingga jalan yang ada di Kabupaten Buleleng dinilai sangat rendah.”Saya rasa berbagai pengerjaan baik Pembangunan sekolah, rehab Gedung serta pengerjaan perbaikan jalan yang ada di Kabupaten Buleleng sangat rendah hingga tingkat pengawasan yang sangat minim,”terang Ketua DPRD Ngurah Arya saat dikonfirmasi Selasa (15/4/2025) siang.

Bukan hanya itu, Arya juga menilai kalau melihat kwalitas pengerjaan berbagai proyek yang ada di Kabupaten Buleleng masih dibawah standar namun hal itu dinilai adanya sifat pembiaran dari tingkat pengawasan yang dilakukan.”Saya yang tidak mengerti proyek saja menilai hal itu dibawah 75 persen kwalitasnya namun kami melihat hal itu dibiarkan begitu saja oleh pengawas yang ada,”lanjutnya.

Arya mencontohkan dalam pengerjaan pengaspalan yang dilakukan semestinya bertahan hingga 10 tahun namun justru karena tingkat kwalitas yang sangat rendak sehingga jalan hotmix yang seharunya bisa bertahan 10 hingga 15 tahun menjadi tingkat kerusakannya hanya lima sampai enam tahun.”Coba bisa kita melihat dalam proses pengaspalan jalan hotmix yang ada di Kabupaten Buleleng. Dimana semestinya jalan bisa bertahan 10 hingga 15 tahun namun sujatinya rusak baru berumur lima hingga enam tahun. Jalan itu memiliki kekuatan hanya lima hingga enam tahun,”sorot Arya dengan nada sedikit kecewa.

BACA JUGA:  Jelang Pemulihan Kondisi Ditengah Pandemic, Fasilitas Objek Wisata Rusak Diharapkan Perbaikan

Bukan hanya jalan, bahkan Arya juga menyoroti terkait Pembangunan rehab Gedung sekolah yang baru dilakukan enam tahun kini Gedung tersebut mulai bocor dan dingding yang mengalami keretakan.”Itu baru jalan, Pembangunan Gedung sekolah juga mengalami hal yang sama seperti Gedung sekolah SDN 1 Sumberkima baru dikerjakan enam tahun lalu kini sudah mulai bocor. Hal itu diakibatkan karena kwalitas serta tingkat pengawasan yang sanga rendah,”ucapnya lagi.

Menurut Kadis PUTR Kabupaten Buleleng I Putu Adipta Eka Putra saat dikonfirmasi terpisah dirinya mengakui dalam pengerjaan berbagai Pembangunan atau perbaikan yang dilakukan di Kabupaten Buleleng selalu dilakukan pengawasan serta pengecekan dengan ketat.”Dalam pengecekan bukan hanya melibatkan tim pengawas dari kami saja bahkan melibatkan dari Kejaksaan hingga tim Mapolres Buleleng serta setelah selesai pengerjaan Kembali dilakukan pengecekan baik dari BPK. Kalau hal itu tidak ada temuan baru kita lakukan pembayaran,”tepis Adipta.

Bahkan dirinya menuturkan untuk kwalitas jalan yang ada hal itu ditentukan dengan faktor iklim, lingkungan hingga pemeliharaan yang ada.”Kita tidak bisa melihat jalan itu cepet rusak diakibatkan karena pengerjaan atau kwalitas jalan itu yang rendah namun hal yang utamanya bisa diakibatkan lantaran faktor iklim, lingkungan serta pemeliharaan terhadap jalan itu sendiri. Peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Kalau sering tergenang air dan bahkan sampah yang banyak justru faktor itu yang mengakibatkan jalan cepat rusak,”serang balik Adipta.

Dikonfirnasi terkait serapan anggaran yang sangat rendah dimana serapan anggaran yang dilakukan PUTR hanya mencapai 70 hingga 80 persen dari anggaran yang telah disediakan mencapai Rp 37 milyar atau Dinas PUTR, dari anggaran tahun 2024 yang hanya terserap sebanyak 81,72% atau pagu anggaran Rp. 133.514.801.333 terealisasi sebesar Rp. 109.110.442.486. Dari anggaran tersebut masih banyak fasilitas umum seperti jalan dan drainase yang perlu segera di perbaiki.

BACA JUGA:  Ditengah Wabah Covid 19 Harapkan Kebagian Sembako

Justru Adipta menuturkan kalau semua anggaran sejatinya telah habis dipakai namun dalam proses pengerjaan bila hal itu telah selesai dikerjakan baru dilakukan pembayaran atau pelunasan.”Kalau silpa karena pengerjaan belum rampung. Karena kami disini setelah semua rampung baru kita lakukan pelunasan secara menyeluruh namun silpa itu kan masih bisa dipergunakan untuk membayar bukan sisa,”tutupnya dengan menarik nafas Panjang. @gus

Scroll to Top