MANGUPURA - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Akibat dampak dari isu global virus corona atau Covid-19, Pemerintah Arab Saudi menutup dan menghentikan kegiatan umrah di area suci Ka'bah dan Masjidil Haram sejak beberapa waktu lalu. Hal tersebut, membuat sejumlah umat muslim khawatir pelaksanaan haji dari Indonesia pada tahun 1441 H atau tahun 2020 ini juga ikut dibatalkan.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Bali H Kusnul Hadi mengharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini bisa tetap dilaksanakan. “Kalau umrah kan yang bisa dilakukan sewaktu-waktu jadi mengikuti perkembangan. Tetapi haji ini satu tahun kan hanya sekali, tentu harapan kami tidak dibatalkan,” ujarnya dalam acara reses Anggota DPD RI Anak Agung Gde Agung sekaligus pengawasan tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Senin (9/3/2020) di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung.
Meski Ka'bah dan Masjidil Haram hingga saat ini masih ditutup, pihaknya tetap mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Termasuk, pengurusan paspor, data jamaah haji, hingga pengurusan visa masuk terus dilakukan. “Untuk pengurusan visa sekarang bisa di Kanwil tidak lagi di Kedutaan,” imbaunya.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPD RI Anak Agung Gde Agung. Pihaknya juga berharap pelaksanaan haji tahun ini tidak dibatalkan. “Juni ini kan sudah masuk bulan haji, harapan saya dan mudah-mudahan Tuhan mengabulkan, semoga April ini sudah selesai virus corona ini,” harapnya pada acara yang juga dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung I Gusti Agung Gede Manguningrat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, MUI Kabupaten Badung, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), dan sejumlah undangan lainnya.
Anggota Komite III DPD RI yang membidangi agama, pendidikan, kebudayaan, ketenagakerjaan dan kepariwisataan ini berharap, segala proses dalam pelaksanaan haji tetap dilakukan. “Dengan demikian, jika tidak ada pembatasan seperti yang dikhawatirkan saat ini, semua sudah siap,” harapnya lagi.
Menurut Penglingsir Puri Mengwi ini, pemerintah harus mampu memberikan penanganan terhadap virus corona ini secara tepat dan cepat. Sehingga tidak ada keraguan dari pihak manapun menerima warga negara Indonesia maupun warga dari negara lain masuk ke Indonesia.
“Intinya kita harus melihat dua hal di sini. Kaitannya dalam penyelenggaraan haji, kita harapkan negara lain bisa menerima kita. Sementara dari segi kepariwisataan kita menerima wisatawan yang datang,” tandas Bupati Badung periode 2005-2015 itu.(put).