Dukung Target WHO, Unmas Denpasar Bersihkan Kotoran Telinga Warga Banjar Jaga tamu

IMG-20241222-WA0002
Prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati menggelar bakti kesehatan bersih-bersih telinga kepada masyarakat Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Loading

TABANAN-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Prodi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mahasaraswati menggelar bakti kesehatan bersih-bersih telinga kepada masyarakat Banjar Jagatamu, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.

Koordinator tim, dr. Ida Ayu Mirah Agung, Sp.THTBKL, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan tujuan utama Sound Hearing 2030 oleh WHO, yaitu mengurangi kejadian penurunan pendengaran akibat kotoran telinga.

dr. Mirah dibantu anggota dr. I.G.A Prema Yani Sidemen, Sp.A dan mahasiswa Fakultas Kedokteran, Anak Agung Istri Aiswarya Novitrianti.

Selain melakukan kegiatan bersih-bersih telinga, kegitan yang berlangsung pada 17 Desember 2024 itu juga dimanfaatkan warga untuk berkonsultasi mengenai kesehatan telinga dengan dr. Mirah.

“Masyarakat banyak yang tidak menyadari cara membersihkan kotoran telinga dengan baik dan aman, pada akhirnya datang ke dokter THT dengan kondisi sudah mengalami penurunan pendengaran karena kotoran telinga yang menumpuk dan terdorong makin dalam, " ungkap dr. Mirah.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, sebagian besar warga mengalami penumpukan kotoran telinga dan juga ditemukan perlukaan pada liang telinga akibat kebiasaan membersihkan telinga dengan menggunakan alat bantu membersihkan kotoran telinga, salah satunya adalah dengan bulu ayam.

“Bakti kesehatan bersih bersih telinga ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang membutuhkan. Selain membersihkan telinga, kami juga memberikan edukasi mengenai kebersihan telinga dimana agar minimal tiap 3-4 bulan sekali warga dapat memeriksakan diri ke dokter THT,” ujar dr. Mirah.

Kegiatan bakti kesehatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa bersih-bersih telinga, tetapi juga memberikan dampak positif bagi Masyarakat, yaitu dengan memfasilitasi masyarakat yang kurang mampu untuk memperoleh akses terhadap perawatan telinga yang layak.

Diharapkan pelayanan bakti kesehatan ini dapat membantu mengurangi masalah telinga warga Banjar Jagatamu untuk pencegahan kejadian penurunan pendengaran akibat kotoran telinga yang menumpuk sesuai dengan tujuan utama program Sound Hearing 2030 WHO.

BACA JUGA:  Dinkes Bali Cek Lokasi Menginap Wisatawan Yang Dikabarkan Positif Omicron

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata dalam meningkatkan kesehatan telinga di kalangan masyarakat, serta menunjukkan betapa pentingnya saling berbagi dan membantu sesama dalam menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Scroll to Top