PPKS Satyagatra Guna Kerthi Layani 10 Pengunjung, dari Persoalan Pola Asuh, Mal Nutrisi, hingga Telat Bicara

IMG-20241026-WA0000
Dokter spesialis anak melayani pengunjung di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Satyagatra Guna Kerthi, Kantor BKKBN Bali. 

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Satyagatra Guna Kerthi yang terletak di sisi timur Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali, Denpasar, kembali membuka layanan konseling, Jumat (25/10/2024).

Sejak pagi hingga pukul 12.00 Wita, sekitar 10 balita datang untuk berkonsultasi. Mereka juga mendapatkan makanan tambahan dan memanfaatkan play ground secara gratis.

Psikolog Hari Imam Wahyudi, dari Dian Selaras Psikologi dan Hipnoterapi mengatakan, pengunjung yang datang banyak berdiskusi tentang pola asuh. Hal ini menjadi penting untuk menjamin kesehatan mental anak-anak agar terhindar dari ancaman berbagai penyakit.

“Meskipun target kita adalah di bidang kesehatan fisik, seperti stunting, tapi kesehatan mental (psikis) juga perlu kita berikan. Kalau psikis tidak sehat, ini juga memicu gangguan kesehatan pada anak. Jadi itu yang kami tekankan ke orangtua pengunjung,” jelas Hari.

Hari juga “mengutuk” segala bentuk kekerasan dalam mengasuh anak. Sebab, menurutnya situasi saat ini sudah berbeda. Terkadang, sebagian orangtua susah membedakan antara kekerasan dengan ketegasan.

Sikap tegas bahkan otoriter justru sangat diperlukan dalam mengasuh anak agar tidak mencetak generasi ‘stroberi’. Dipencet sedikit sudah hancur. Mengasuh anak di era kekinian, diakuinya memang lebih menantang. Orangtua dilarang kasar, di satu sisi dilarang memanjakan berlebihan.

Sehingga kunci merawat anak adalah kesepakatan antara ibu, ayah dan si anak itu sendiri. Peran ayah juga tidak bisa diabaikan.

“Intinya kesepakatan. Boleh saja memberikan apa yang menjagi kemauan anak, asalkan ada kesepakatan. Misalnya saat dia berprestasi atau sebagainya,” pungkas Hari.

Dari sisi layanan skiring pertumbuhan dan perkembangan anak, dr. Apsari, Sp.A., mengungkapkan, pengunjung yang datang didominasi permasalahan mal nutrisi, sehingga fisik anak menjadi kurus dan obesitas.

BACA JUGA:  RSUD Sanjiwani Berjibaku Tangani Pasien Covid

“Kalau sisi perkembangan ada yang autis, dan telat bicara. Setelah kami gali permasalahannya, kebanyakan dipicu oleh penggunaan gadget yang tidak terkendali pada anak-anak,” ungkapnya.

Apsari menambahkan, program layanan konseling gratis ini sudah terintegrasi dengan posyandu. Para kader akan mengidentifikasi balita-balita yang membutuhkan intervensi, kemudian ditangani oleh puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan lainnya.

Raska, salah satu balita dengan hambatan telat bicara mendapatkan layanan maksimal. Ibunda Raska pun berterima kasih atas layanan konseling tersebut. Senada, Ni Wayan Rastini, orangtua David Bramasta juga merasakan manfaat besar setelah berkonsultasi dengan dokter di PPKS Satyagatra Guna Kerthi.

Rastini mengungkapkan, terdapat gangguan pada pertumbuhan David. Sehingga tinggi dan berat badan putranya tidak ideal dengan usianya. Setelah berkonsultasi, ia menjadi tahu di mana kesalahannya selama ini.

“Setelah berkonsultasi, saya dapat pencerahan untuk memperbaiki gizi David. Saya akan mengikuti sepenuhnya anjuran dokter,” katanya sembari berharap layanan PPKS Satyagatra lebih sering dibuka.

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS., mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layan gratis ini.

PPKS Guna Kerthi, kata dr. Luh De, dapat memberikan beberapa jenis pelayanan, seperti pelayanan informasi dan dokumentasi kependudukan dan KB, konsultasi dan konseling Keluarga Baduta dan Balita, konsultasi dan konseling keluarga remaja dan remaja, konsultasi dan konseling pranikah, konsultasi dan konseling keluarga Lansia dan Lansia, konsultasi dan konseling keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, konsultasi dan konseling keluarga harmonis serta konsultasi dan konseling pemberdayaan ekonomi keluarga.

"PPKS Satyagatra Guna Kerthi siap memberikan pelayanan keluarga atau melayani masyarakat untuk konsultasi maupun konseling secara gratis. Pelayanan untuk Program Bangga Kencana ini, selain secara langsung bisa juga dinikmati secara online melalui platform media sosial BKKBN Bali,” ungkapnya.

BACA JUGA:  ACE Gianyar Gelar Donor Darah

Menurut dr. Luh De, Bali sebagai destinasi pariwisata dunia dengan berbagai julukannya, adalah tempat favorit wisatawan menenangkan pikiran, menghilangkan stres. Sehingga jangan sampai malah orang yang tinggal di Bali mengalami stres.

Karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat Bali utuk tidak malu-malu menceritakan persoalannya di depan konselor, baik psikolog mau pun dokter. Ini demi menjaga kesehatan fisik dan mental masyarakat.

Meski dijuluki Pulau Surga, nyatanya kasus bunuh diri marak terjadi di Bali. Hal ini menurutnya bisa dijadikan pelajaran pentingnya mengonsultasikan permasalahan khususnya kepada ahlinya. “Kalau ada masalah jangan dipendam. Silakan manfaatkan layanan terbaik dari kami,” kata dr. Luh De.

 

Scroll to Top