Diversifikasi Hasil Hutan Non Kayu dan Pemasaran Digital Produk dari Poklahsar Mina Lestari Ekowisata Mangrove Batu Lumbang Denpasar

IMG-20241020-WA0009

Loading

Pemaparan Materi mengenai Tinjauan Kondisi Mangrove di Indonesia dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) oleh Bapak Putu Angga Wiradana, S.Si., M.Si. dari Program Studi Biologi, Universitas Dhyana Pura. 

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Ekowisata Mangrove menjadi salah satu kegiatan pariwisata yang berkaitan dengan pelestarian hutan mangrove, yang mengangkat kegiatan susur mangrove menggunakan kano dan boat, pengamatan burung (birdwatching) dan satwa liar, penanaman bibit mangrove, memancing, snorkeling, hingga menikmati produk olahan mangrove.

Ekowisata Mangrove Segara Guna Batu Lumbang (SGBL) di Desa Pemogan, Kota Denpasar juga membentuk beberapa kelompok yang bertugas dalam mengelola lingkungan mangrove, salah satunya adalah Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Mina Lestari.

Diawali oleh pandemi COVID-19 yang melanda di tahun 2020, pembentukan Poklahsar ini diinisiasi oleh PLN Indonesia Power dan secara intensif dibekali untuk mengolah produk – produk yang berbasis mangrove seperti Eco-print, Kopi Selem Mangrove, Stik Mangrove, Sirup Mangrove, dan Seduhan daun Mangrove yang disebut loloh jeruju.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Poklahsar masih terbatas pada event – event yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), G-20 Summit, dan beberapa event yang melibatkan kelompok diadakan di Ekowisata Mangrove SGBL.

Pelatihan pemasaran berbasis digital produk Poklahsar. 

Ni Made Astini, Ketua Poklahsar menyatakan bahwa produk yang dihasilkan oleh Poklahsar ini sangat bernilai ekonomis, ramah lingkungan, serta sangat diminati oleh wisatawan/pengunjung yang datang.

Namun, belakangan ini seringkali mengalami penurunan akibat penjualan produk yang masih konvensional dan memerlukan produk olahan lain yang memiliki nilai inovasi dan ekonomis.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim Pengabdi yang berasal dari Program Studi Biologi dan Sistem Informasi, Unversitas Dhyana Pura (Undhira) Bali, melakukan penampingan secara intensif kepada Poklahsar.

BACA JUGA:  Minat Profesi P-LO FKH Unud Adakan Upgrading Tahun 2022

Pendampingan diawali dari tahun 2023 lalu, yang memberikan pelatihan pembuatan teh celup berbahan Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius). Hal ini tentunya disambut positif oleh pihak Poklahsar, PLN Indonesia Power, dan UPT. Tahura Ngurah Rai.

Maka dari hal tersebut, pada tahun 2024 Tim PKM Program Studi Biologi yang diketuai oleh Putu Angga Wiradana, S.Si., M.Si. diberikan kesempatan untuk menerima pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM) dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Kegiatan ini terdiri dari sosialisasi mengenai Tinjauan Kondisi Mangrove di Indonesia saat ini serta Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) oleh Putu Angga Wiradana, S.Si., M.Si., dilanjutkan dengan pemaparan materi Pemanfaatan Obat Herbal yang berbasis Bahan Alam yang disampaikan oleh Dr. I Gede Widhiantara, S.Si., M. Biomed., serta penyampaian Materi Pemanfaatan Digital Marketing dalam menunjang Produktivitas Poklahsar yang disampaikan oleh Iefan Aulia Datya, ST., MT.

Kegiatan ini diikuti oleh anggota Poklahsar, undangan dari Kelompok Nelayan KUB Segara Batu Lumbang, Bapak I Wayan Kona, dan perwakilan dari PLN Indonesia Power.

Kegiatan selanjutnya yang diikuti oleh Poklahsar adalah pelatihan pembuatan minuman fungsional Kombucha Mangrove yang berbahan dari daun jeruju serta ditambahkan dengan buah – buahan segar seperti Lemon, Buah Naga, dan rimpang jahe. Pembuatan teh kombucha mangrove ini merupakan salah satu upaya diversifikasi produk mitra.

"Diversifikasi adalah suatu strategi untuk memvariasikan produk, usaha, jenis aset, ataupun berbagai hal terkait lainnya dengan tujuan untuk mengurangi resiko kerugian dari mitra," ungkap Putu Angga Wiradana.

Minuman Kombucha ini diharapkan mampu memberikan manfaat positif terhadap Poklahsar sekaligus meningkatkan keterampilan mereka dalam mendiversifikasi produk HHBK yang berbasis mangrove.

BACA JUGA:  Sosialisasi Program Wirausaha Merdeka (WMK) 2022, Unud Jadi Salah Satu Perguruan Tinggi Pelaksana

Sentuhan teknologi seperti penggunaan website, mitra juga diberikan pendampingan yang diharapkan mampu memberikan pemahaman dalam hal penjualan produk secara online.

Kegiatan terakhir yang akan berlangsung adalah pembangunan tempat pembibitan (nursery) bibit mangrove yang dihasilkan oleh mitra. Pembuatan nursery ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah produktivitas bibit, mengurangi serangan hama teritip, hingga menunjang keberhasilan dalam program restorasi/rehabilitasi.

Ketua Poklahsar mengucapkan terima kasih kepada Tim PKM Universitas Dhyana Pura yang telah konsisten memberikan pendampingan kepada mitra, bantuan alat produksi, dan berharap kolaborasi bersama insan perguruan tinggi ini tetap terjalin dengan baik sehingga mampu bermanfaat bagi masyarakat pesisir seperti Poklahsar dan kelompok Nelayan lainnya.

Astini juga berterima kasih kepada DRTPM-Mendikbudristek yang telah memberikan pendanaan kegiatan PKM ini dan tentunya terus berharap diberikan pendampingan yang lebih intensif di masa mendatang.

Dampak dari kegiatan PKM ini diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi dan konservasi, meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola mangrove, dan dukungan terhadap kegiatan penelitian dan biokonservasi oleh kalangan akademisi.

Pendampingan pembuatan teh kombucha mangrove yang berbahan dari daun Jeruju. 

Selain dari Mitra Poklahsar, ucapan terima kasih dan apresiasi juga diberikan oleh PLN Indonesia Power dan UPT. TAHURA Ngurah Rai yang terlebih dahulu memberikan pendampingan kepada mitra.

Penulis: Putu Angga Wiradana, S.Si., M.Si. (Dosen Program Studi Biologi, Universitas Dhyana Pura)

Scroll to Top