Tatap Muka dengan Relawan Cemagi, Suyadinata Fokus Program Pemerataan untuk Masyarakat Badung

1000050541
Pasangan Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa dan Calon Wakil Bupati Badung I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) bertatap muka dengan relawan Cemagi, Mengwi, Kamis (11/10) malam. 

 

MANGUPURA-Fajarbali.com | Program Calon Bupati Badung I Wayan Suyasa dan Calon Wakil Bupati Badung I Putu Alit Yandinata (Suyadinata) yang mengusung 'Sejahtera, Bahagia Merata' itu membuat relawan mengundang paslon nomor urut 1 itu. 

Bertempat di kediaman, Putu Suyanta, salah seorang tokoh di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi Paslon Suyadinata hadir untuk melakukan tatap muka seraya menyampaikan program kerja, Kamis (11/10) malam. 

Kehadiran Suyadinata diiringi dengan sejumlah tokoh seperti Bendesa Adat Buduk, Ida Bagus Gede Putra Manubawa yang juga anggota DPRD Badung, beserta anggota Fraksi Golkar DPRD Badung seperti I Putu Sika Adi Putra dan Made Suparta. Hadir pula tokoh Camagi, I Nyoman Sutrisno.

Pasangan nomor urut 01 yang wajib dipilih pada hari pencoblosan 27 November 2024 itu juga didampingi Ketua Tim Pemenangan Suyadinata, Agung Bagus Tri Candra Arka. 

Pada kesempatan itu, Suyasa dan Alit Yandinata menjelaskan program kerja secara berganti. Program kerja yang disampaikan itu pun wajib disampaikan kepada calon pemilih pada Pilkada serentak ini. 

Program tersebut di antaranya: program pemerataan dengan memberikan dana kepada tiap banjar adat Rp1 miliar pertahun serta Rp2 miliar per desa adat per tahun. 

Program ini, kata Alit Yandinata membingkai seluruh kegiatan Yadnya yang ada di banjar adat dan desa adat. Misalnya, dana yang diperuntukkan bagi desa adat itu, dapat dipergunakan sebagai perbaikan pura, pembelian wastra dan lain sebagainya. 

"Dana itu juga dapat diberikan kepada pemangku, serati banten, sampai kepada mensejahterakan pecalang di masing-masing desa adat. Jadi tidak perlu lagi ada fasilitator," tegas Alit Yandinata. 

BACA JUGA:  Hadiri Festival Cinta di Kuta, Suyasa Support Kreativitas Anak Muda 

Tidak jauh berbeda dengan dana untuk banjar adat. Dana itu dapat gunakan untuk kegiatan yadnya ditingkat banjar dan memberikan bantuan dana kepada krama adat baanjar tersebut, baik untuk suka maupun duka. Mulai dadi ngotonin, metatah, sampai yadnya lainnya dapat menggunakan dana ini. 

"Jadi program ini adalah dalam satu bingkai, tanpa harus kembali mengajukan proposal dan proposal. Karena dana sidah ada di masing-masing banjar adat dan desa adat," tegas Alit Yandinata yang terpilih 4 kali sebagai Anggota DPRD Badung itu. 

Politisi asal Abiansemal itu pun menjelaskan program itu seperti halnya sebuah hajatan di banjar atau masyarakat. Ngejot dilakukan dalam lingkungan banjar tersebut, setelah di banjar mendapat bagian merata baru kemudian ngejot ke banjar lainnya dan ke desa lainnya. 

"Begitu pula dengan program ini, dibagikan secara merata dulu ke seluruh masyarakat Badung, setelah sudah merata masyarakat di Badung mendapat bagian, baru kemudian di bawa keluar," jelasnya lagi. 

Suyadinata tidak hanya menyiapkan program itu. Program lainnya juga telah susun dengan kajian dan pertimbangan yang matang. Seperti program mengatasi kemacetan, dan penanggulangan krisis air yang akhir-akhir banyak dikeluhkan. 

Termasuk juga telah menyiapkan program unggulan lainnya yang siap direalisasikan jika masyarakat Badung memberikan pilihan kepada Suyadinata pada 27 November 2024 dengan mencoblos nomor urut 1.

Karena itu, diakhir penyampaian program dan visi misi, Wayan Suyasa sebagai calon bupati Badung menitip diri kepada masyarakat Badung untuk dipilih dan menyebarluaskan program kerja Suyadinata kepada krama Badung lainnya. 

Suyasa juga menyampaikan, dalam kepemimpinannya pihaknya akan membuka komunikasi seluas-luasnya agar masyarakat bisa memberikan kritik maupun saran untuk membangun Badung baik secara langsung maupun melalui media sosial.W-004

BACA JUGA:  Ribuan Masyarakat Tanjung Benoa “Asah Udeg” Menangkan Adicipta