LAMPUNG – fajarbali.com | Memasuki hari ke 2 Press Tour Pemprov Bali yang dipimpin Asisten III Pemprov Bali, I Wayan Suarjana mengunjungi PT Great Giant Food (GGF) di Km 77 Jalan Lintas timur Sumatra, Terbanggi Besar, Lampung Tengah Kamis (21/11/2019), dimana tujuan tersebut untuk melihat kesuksesaan PT GGF dalam pertanian modern dan mensukseskan para petani di sekitar.
Opertion Managing Director Great Giant Food Wayan Ardana menjelaskan, suksesnya PT GGF dikarenakan kejengahan pihaknya yang melihat Indonesia di serbu buah impor dari China, ditambah lagi pihaknya kepada para petani tidak memberikan tekanan dan memberikan kelulasaan kepada para petani, serta memotivasi para petani untuk maju merubah taraf hidupnya. Tambahnya Ardana, pihaknya juga selalu memberikan pendampingan dan pengarahan kepada para petani yang dampaknya pendapatan mereka sangat luar biasa perbulannya.
“Baru kita ajak para petani yang mempunyai lahan 200 hektar, petani lainnya langsung beralih untuk ikut bergabung, artinya kita disini memberikan kebebasan para petani, sekaligus memberikan pendampingan demi mensejahterahkan para petani di sekitar,” tegasnya.
Dengan suksesnya membina petani di Lampung Tengah, Ardana pun tertarik untuk mengembangkan pertanian modern hingga ke Bali. Pasalnya untuk menghasilkan hasil buah pisang terbaik ada pada dataran tinggi 500-600 meter di atas permukaan laut, dan pastinya bisa memberikan income yang bagus kepada para petani di Bali. “Untuk menembus pasar Jepang, kita membutuhkan lahan pertanian dataran tinggi dan hasil harga jual pisang disana pun cukup tinggi mencapai 12 ribu Dolar per pax,” terangnya.
Sementara Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Provinsi Bali, I Putu Karyana mengatakan sistem pengelolaan pertanian GGF akan ditirunya. Sebab permasalahan petani di Bali terkendala pada pemasaran saja, serta tanaman yang sering terkendala adalah jeruk, salak, dan anggur sehingga untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya segera membuat koperasi dimana ketika panen nanti koperasi yang akan memasarkan produk tersebut.”Kita akan buat koperasi untuk para petani, yang nantinya ketika para petani panen koperasi sebagai penghubung untuk pemasaran,” jelasnya.
Karyana menambahkan, selain itu lahan untuk pabrik seperti di PT GGF membutuhkan lahan seluas 3000 hektar untuk di Bali yang nantinya direncanakan pada daerah Gerogak. Tetapi untuk mengawali kerjasama, pihaknya bekerja pada pisang dahulu. Dan untuk pisang sudah ditanam seluas 50 hektar di Pekutatan Buleleng.”Untuk yang di Gerogaka kita sebagai pilot project dahulu, kalau nanti berhasil pasti petani yang lain akan ikut juga,” tuturnya. (kdk)