Warga Tergiur KUR, Kas Koperasi di Klungkung ‘Nganggur’

Loading

SEMARAPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Suku bunga rendah yang ditawarkan oleh program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kini menjadi saingan koperasi di Kabupaten Klungkung. Masyarakat lebih tergiur memanfaatkan KUR, sehingga banyak kas koperasi 'menganggur'. Kondisi ini juga menjadi pemicu koperasi kian ditinggalkan anggotanya. 

Selasa (5/6/2018) Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Klungkung I Wayan Ardiasa mengungkapkan saat ini banyak koperasi di Klungkung yang tidak berkembang dan dananya tidak berputar. Setelah dicek, rupanya program KUR yang digulirkan oleh sejumlah bank nasional menjadi pemicunya. Suku bunga KUR yang rendah, yakni hanya 7 persen per tahun sangat diminati oleh nasabah. Sedangkan koperasi, rata-rata suku bunganya ada dikisaran 12 persen. Di samping itu, syarat permohonan KUR juga sangat mudah, sehingga masyarakat  berlomba memanfaatkan program tersebut.

"Banyak Koperasi di Klungkung yang mengalami Idle Kas (kas menganggur) atau uang itu tidak berputar di nasabah. Ini membuat lembaga keuangan tidak berkembang," ungkapnya.

Tidak berkembangnya koperasi, sudah dipastikan berdampak pada sistem keuangan. Mulai dari pinjaman yang menurun, Sisa Hasil Usaha (SHU) juga mengikis, hingga keanggotaan yang kian berkurang. Ardiasa menyampaikan, sempat ada 136 koperasi yang tumbuh di Klungkung. Namun, karena kondisi keuangan tidak sehat, akhirnya sebanyak 14 koperasi dibubarkan oleh pemerintah. 

Meski demikian, Ardiasa memastikan pihaknya tidak tinggal diam menyikapi kondisi ini. Justru untuk membangkitkan koperasi, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan akan mengupayakan 'suntikan' modal untuk koperasi. Yakni dari Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB) dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI. 

"Kita upayakan untuk mendapatkan LPDB karena jumlahnya lebih banyak, dengan suku bunga ringan," tegas Ardiasa sekaligus mengatakan bantuan yang diusulkan tahun ini mencapai Rp 5 miliar. (dia)

Scroll to Top