SINGARAJA-fajarbali.com | Lima sekolah di Kabupaten Buleleng masuk dalam daftar peraih nilai rata-rata Ujian Nasional (Unas) terendah di Provinsi Bali. Pemerintah meminta pengelola sekolah melakukan evaluasi pembelajaran, sehingga mereka tak masuk dalam daftar peraih nilai rata-rata terendah pada Unas tahun ajaran berikutnya.
Saat dikonfirmasi, beberapa hari lalu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng menggelar pertemuan dengan seluruh kepala SMP di Buleleng. Pertemuan itu secara khusus membahas hasil nilai Unas pada tahun 2018 ini. Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, selama ini Disdikpora Buleleng memang berupaya menekankan kejujuran dan integritas dalam Unas.
Suyasa pun tak memungkiri ada sejumlah sekolah yang masuk dalam daftar 10 besar peraih nilai rata-rata Unas terendah di Bali.”Sekolah yang terendah itu rata-rata-rata punya murid sedikit. Kami juga sudah lakukan evaluasi. Sekolah kami minta melakukan analisa nilai dan tes, biar mengidentifikasi dimana letak kelemahan siswa,” kata Suyasa saat ditemui di ruang kerjanya.
Sekolah juga diminta lebih mengedepankan proses pembelajaran di kelas agar ditingkatkan, sehingga lebih efektif dan intensif. Guru dan kepala sekolah, diharapkan mendesain kelas dengan baik, sehingga interaksi dalam proses belajar mengajar bisa lebih dinamis.“Kreasi dan inovasi guru penting. Ini kami juga melihat dari sisi proses dan sarana prasarananya juga. Proses penting, tapi daya dukung sarana dan prasarana juga tidak kalah penting. Kami terus upayakan pembenahan,” tandas Suyasa. (ags)