Penulis: dr. Putu Dion Pratama Puja
TUBERKULOSIS atau yang bisa dengan TBC atau TB adalah salah satu penyakit yang banyak ditemui di Indonesia. Bahkan TBC di Indonesia diketahui penyebab kematian terbesar pertama. Kebanyakan kasus tuberculosis menyerang saluran pernapasan, yaitu tepatnya di paru-paru.
Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri yang dikenal dengan sebutan Myctobacterium tuberculosis (MTB). Sehingga dalam hal ini menanganan dan pencegahan terkait penularan tuberculosis sangatlah penting untuk diketahui.
Penderita tuberkulosis (TBC) diharuskan berada dalam ruangan yang tidak banyak melakukan kontak fisik dengan banyak orang untuk mencegah penularan yang lebih luas. Pasalnya, penularan penyakit TBC dapat terjadi dengan mudah lewat udara dan kontak dekat.
Namun, penderita tuberkulosis sangat membutuhkan dukungan bahkan bantuan perawatan langsung dari orang terdekat. Nah, bagaimana jika salah satu anggota keluarga Anda mengidap penyakit ini? Seperti apa perawatan pasien penderita TBC yang perlu dilakukan di rumah?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti saat merawat pasien TBC di rumah yaitu dengan menyediakan ruangan khusus untuk pasien Tuberkulosis, menggunakan masker, menerapkan hygiene yang baik seperti mencuci tangan, menerapkan etika batuk dengan menutup hidung dan mulut saat bersin, memastikan adanya ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
Tidak sembarangan membuang tissue atau dahak pasien TB. Diharapkan juga pasien memiliki pendamping minum obat yang bertugas mengingatkan pasien untuk selalu minum obat. Dukungan keluarga juga memiliki peran penting mengingat pengobatan TB membutuhkan waktu yang lama.
Jika obat tuberkulosis tidak dikonsumsi dengan benar, efek resistansi atau kebal terhadap obat bisa muncul. Itu sebabnya, jangan pernah bosan untuk mengingatkan dan memastikan mereka minum obat sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Akan lebih baik jika Anda bersedia membantu pasien dengan menjadi pengawas minum obat (PMO) TBC yang mengingatkan jadwal minum obat secara rutin.
Agar Anda tidak ikut lupa, Anda dapat membuat jadwal di kalender atau mengatur alarm di ponsel untuk mengingatkan diri sendiri dan pasien tuberkulosis. Dengan begitu, mereka mungkin tidak akan melewatkan sesi minum obat yang sangat berperan penting dalam proses penyembuhan.*