Megawati Berpesan Agar Setiap Pura Ditanami Tanaman Asli Bali

Loading

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com l Mantan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarno Putri memberikan pengarahan secara virtual kepada Gubernur Bali Wayan Koster saat peletakan batu pertama pembangunan penataan kawasan suci Pura Besakih. Dalam pengarahannya tersebut, ia meminta agar tanaman asli Bali bisa ditanam disetiap Pura. Ini dilakukan sebagai bentuk upaya bahwa Bali memiliki tanaman khas.

"Untuk warga Bali, saya ingatkan apa saja yang ada harus dipatenkan.  Seperti endek dan sebagainya. Sekarang saya ditugasi untuk membangun dan meletakan batu pertama pembangunan penataan kawasan suci Pura Besakih. Tolong dipelihara, dijaga kebersihannya," kata Megawati, Rabu (18/08).

Bukan itu saja, dirinya juga meminta kepada para Pemedek agar membawa kantong sampah setelah melakukan persembahyangan. Sehingga kebersihan Pura akan tetap terjaga. Disamping itu, sampah sesajen bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. "Kalau membusuk bisa dijadikan kompos. Detailnya, karena itu untuk kebaikan bersama, sampah bisa jadi kompos," tandasnya.

BACA JUGA :
Tingkat Kesadaran Prokes Masyarakat Meningkat, Pelanggar Menurun
Parwata Sebut KUPA PPAS 2021 Efektif dan Efisien

Dalam kesempatan itu ia meminta agar di Pura Besakih banyak ditanam bunga bunga.  Namun bunga yang memang asli Bali,  seperti kamboja kembang 10, pucuk arjuna dan sebagainya. "Ada juga bunga sepatu atau pucuk arjuna, kamboja kembang sepuluh dan lainnya," ungkap dia.

"Tolong itu diperbanyak ditanam di pura - pura yang ada, sebab itu akan tambah indah bagi pura selain dapat digunakan untuk sembahyang. Itu membuat kenapa di Bali sangat tinggi sekali frekuensinya.  Sebab orang Bali setiap menit, setiap detik tak berhenti berdoa," tandasnya.

Ketua Umum PDIP ini juga sempat menceritakan masa kecilnya yang kental dengan adat dan budaya Bali. Sehingga keberadaan Pura Besakih sendiri sudah menjadi hal yang tak terpisahkan dengan Bali.

"Sehingga saya sangat mengetahui betapa luar biasanya orang Bali dengan pengabdiannya kepada leluhur. Saya sering ikut buat sesajen, ikut merangkai meletakkan di tempat yang ada tiga tingkatan. Atas untuk dewa-dewa, tengah manusia, bawah bhuta. Begitu indah sebetulnya agama mengajarkan kita semua. Sebab masalah agama kepercayaan kita dengan yang di atas," tutupnya. (her)
Scroll to Top