Karangasem- fajarbali.com | Meningkatnya kasus konfirmasi positif Covid-19 di Karangasem, pemkab Karangasem pun mengambil langkah untuk antisipasi membludaknya pasien di RSUD Karangasem,RS Swasta maupun tempat isolasi di SKB Jasri.
Salah satunya, dengan memanfaatkan gedung perkantoran di masing-masing kecamatan yang tidak dipergunakan untuk di pergunakan sebagai tempat isolasi terpusat. Totalnya, pemkab Karangasem menyiapkan 171 tempat tidur untuk isolasi.
Bupati Karangasem, I Gede Dana, Minggu (8/8/2021) kemarin saat di konfirmasi mengatakan, 171 bed tersebut tersebar di delapan kecamatan. Bahkan, kata bupati lokasi karantina itu tidak saja satu lokasi, namun di kecamatan bisa berjumlah dua tempat tergantung ketersedian gedung yang kosong.
Baca Juga :
K3S Denpasar Serahkan Bantuan Kursi Roda Kepada Lansia
Wali Kota Jaya Negara Tandatangi Kerja Sama dengan AHF, Kerjasama Program Pencegahan Hingga Perawatan HIV AIDS/ODHA
“Yang pasti satu gedung itu rumah jabatan camat yang tidak ditempati, itu kita manfaatkan,” ujarnya.
Penyiapan tempat isolasi, sebut Gede Dana, untuk menghindari agar yang terpapar covid-19 tanpa gejala tidak melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Ia pun mengatakan, isolasi mandiri dirumah cukup riskan karena tanpa pengawasan sehingga ditakutkan akan berdampak pada melonjaknya kasus konfirmasi di Karangasem.
“Kalau isolasi mandiri dirumah saya kira kurang efektif, karena tanpa pengawasan yang memadai,” ujarnya lagi.
Bupati juga telah mengintruksikan agar pelaksanaan isolasi dilakukan secara terpusat. Apalagi, kata Gede Dana, tempat isolasi di masing-masing kecamatan telah siap. Dengan isolasi terpusat, katanya lagi, pengawasan akan lebih mudah dilakukan.
“Dari kami mengintruksikan wajib untuk isolasi terpusat yang sudaj di siapkan di masing-masing wilayah kecamatan,” ujar Gede Dana lagi.
Disinggung kapan akan dimulai, Gede Dana menyerahkan sepenuhnya kepada dinas kesehatan Kabupaten Karangasem. Artinya, jika memang tempat isolasi yang ada saat ini di RSUD Karangasem, RS Swasta dan SKB Jasri sudah penuh, isolasi terpusat di kecamatan sudah bisa dipergunakan.
“Sekarang pun bisa mulai, tetapi kembali tergantung dinas kesehatan dan masyarakat dibawah,” pungkasnya. (bud)