BANGLI-fajarbali.com | Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Budiada merespon positif perencanaan sejumlah pembangunan mega proyek yang digagas Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta untuk menata wajah kota Bangli. Hanya saja, Politisi partai Golkar asal banjar Sanda, desa Satra, Kintamani ini berharap kepada Pemkab Bangli selain fokus untuk pembangunan fisik agar tetap juga memperhatikan pembangunan sosial kemasyarakatan.
“Selaku wakil rakyat, meskipun kita ketahui bersama kondisi APBD boleh dibilang pas-pasan, tapi saya setuju dan mengapresiasi rencana pembangunan tersebut. Sebab, itu sudah menjadi bagian dari visi misi Bupati. Kami mendukung semangat bapak Bupati. Terlebih, prosesnya sudah dilakukan melalui pergeseran anggaran sebelumnya,” ungkap Budiada saat dihubungi Senin (17/05/2021).
Baca Juga :
PDAM Bangli Rancang Pinjaman Ke Bank Rp 10 M, Targetkan 80 Persen Warga Bangli Terlayani Air Bersih Tahun 2024
Vaksin AstraZeneca Batch CTMAV547 yang Dihentikan Kemenkes Bukan Vaksin AstraZeneca untuk Bali
Untuk itu, Budiada yang juga Wakil Ketua Bidang OKK DPD II Partai Golkar Bangli ini turut mendorong agar sejumlah perencanaan pembangunan untuk mengubah wajah Kota Bangli ini bisa segera dieksekusi.
“Semua program itu sudah dilouncing bapak Bupati saat Hut Kota Bangli. Targetnya, 30 Juni katanya sudah tender. Saya harapkan pembangunannya bisa segera dieksekusi, supaya tidak masuk lagi dalam anggaran Perubahan,” jelasnya.
Disebutkan, pihaknya mendukung sejumlah pembangunan tersebut karena memang sudah layak dilakukan. Seperti halnya, pembangunan dan penataan alun-alun Bangli, gedung DPRD, gedung Bukti Mukti Bhakti, gedung Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk layanan pengaduan 112 dan 119, serta gedung Laboratorium Daerah.
“Salah satu yang direncanakan dibangun adalah gedung DPRD. Itu kan dibilang sama bapak Bupati paling jelek di Indonesia, sehingga memang layak dilakukan perbaikan. Sesuai rencana, gedung DPRD Bangli akan dibangun lantai I. Peruntukannya, lantai I untuk parkir, lantai II untuk ruang komisi dan rapat, lantai III untuk ruang pimpinan dan lantai IV untuk sidang paripurna,” ujarnya.
Meski demikian, Budiada mengingatkan Bupati Sedana Arta untuk tetap memperhatikan pembangunan sosial kemasyarakatan.
“Sekarang kita fokus untuk pembangunan fisik. Untuk tahun 2022 kita harapkan sesuai aspirasi masyarakat yang belum menikmati secara riil arti pembangunan supaya mendapatkan anggaran hibah atau bantuan sosial kemasyarakatan. Hal itu penting dilakukan supaya ada keseimbangan antara pembangunan fisik dengan pembangunan kemasyarakatan yang bersifat social,” bebernya.
Sejauh ini, diakui dengan banyaknya anggaran tersedot untuk pembangunan sejumlah mega proyek tersebut telah menyebabkan bantuan sosial kemasyarakatan pada tahun 2021 sangat minim. Bahkan sementara ini, kata dia, masih nihil.
“Kalau memang memungkinkan dan jika ada sumber lain dalam APBD Perubahan, supaya bisa diakomodir aspirasi masyarakat tersebut meskipun sedikit,” jelasnya.
Mengingat, selama ini, bantuan tersebut banyak bersumber dari APBD Propinsi dan Pusat. Namun karena sekarang difokuskan untuk kegiatan fisik sehingga dana hibah bansos belum tersentuh. Untuk diketahui, anggaran APBD Bangli yang tersedot untuk kegiatan fisik pembangunan mega proyek tersebut mencapai puluhan miliar.
Seperti halnya, untuk penataan alun-alun Lapangan Kapten Mudita dianggarkan sebesar Rp 22 miliar. Pembangunan gedung DPRD Bangli dianggarkan Rp 12 miliar. Renovasi pembangunan gedung BMB sebesar Rp 4,5 miliar dan untuk penerangan jalan Rp 80 juta. (ard)
Save as PDF