GIANYAR – fajarbali.com | Mengantisipasi penyebaran dan tindakan pencegahan, Desa Kemenuh sudah mendirikan Posko Relawan Covid-19. Posko ini digawangi 20 relawan dari berbagai unsur di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati.
Perbekel Kemenuh, Dewa Nyoman Neka, Senin (30/3/2020) menyebutkan begitu ada perintah mendirikan Posko Covid-19, dirinya langsung bergerak. Sedangkan relawan Posko berasal dari perangkat desa, tokoh masyarakat, sekaa teruna dan bidan desa. “Tiap hari kami sosialisasi ke banjar-banjar atau ke warga, memberikan pemahaman bahaya Covid-19 dan menerapkan perilaku hidup sehat,” jelas Dewa Nyoman Neka.
Disamping itu, Desa Kemenuh juga sudah melalukan penyemprotan di tempat umum, pasar dan rumah-rumah warga. “Kami sudah dua kali penyemprotan serentak, paling tidak kami lakukan sekali seminggu,” bebernya. Sedangkan untuk pasar desa, dilakukan pantauan agar warga yang berbelanja menjaga jarak dengan pembeli lain dan sesegera mungkin pulang sehabis belanja.
Pengawasan terhadap warga yang datang dari luar negeri juga sudah dilakukan. Warga yang datang ini diberi sosialisasi dan dengan kesadaran bersedia isolasi mandiri selama 14 hari. “Warga ini dengan kesadaran isolasi diri, juga agar tidak mendapat tekanan psikologis dari lingkungan sekitar dan sama-sama nyaman di lingkungan rumah,” jelasnya. Sedangkan upacara agama, dewa yadnya, manusa yadnya dan kegiatan sejenis ditunda. “Kalau ada kegiatan yang melibatkan banyak orang, mendapat pengawasan dari relawan Posko,” tegasnya.
Selain memantau warga yang bekerja dari luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI), juga warga pendatang dari luar Bali, seperti dari Jawa atau Nusa Tenggara mendapat pantauan. “Ini sebagai langkah antisipasi, agar sama-waspada dan sekali lagi agar warga di lingkungannya merasa aman. Ini bukan menakut nakuti, dan kami sudah sosialisasi kepada warga dan juga kepada warga pendatang,” jelasnya. Sampai saat ini, menurutnya warga sudah menaati imbauan pemerintah dengan berada di rumah dan kekuar rumah kalau ada keperluan mendesak. Sedangkan bagi peternak sapi, menurutnya mereka mencari pakan sapi dengan mandiri atau jalan sendiri-sendiri dan wikayah kerjanya relatif aman dari penyebarab virus. “Yang yerpenting menghindari berkerumun, dan ini sudah ditaatinolehbwarga kami,” tutupnya.(gds).