SEMARAPURA-fajarbali.com | Sejak didirikan, Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa (PSCB) ingin berkontribusi bagi umat Hindu secara luas. Salah satu program yang konsisten digelar yakni pendidikan dan latihan (diklat) kepangkuan.
Yayasan binaan Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti, kembali mengadakan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemangkuan. Kegiatan diklat yang dipusatkan di Pasraman Sri Taman Ksetra, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung itu telah dimulai sejak Minggu (9/3/2025).
Ketua Pasraman Sri Taman Ksetra, Jro Mangku Restu Celagi, selaku panitia diklat menyampaikan, diklat sesi I kali ini diikuti sekitar 50 orang pemangku. Para peserta merupakan anggota Yayasan PSCB. “Diklat ini dibiayai oleh yayasan, jadi peserta tidak dipungut biaya,” ujarnya saat dihubungi Rabu (12/3).
Mengingat keterbatasan kapasitas tempat, untuk diklat kali ini, dikhususkan bagi pemangku lanang (laki-laki). “Baik pemangku yang tergabung dalam pasraman di Denpasar maupun di Klungkung, disatukan dalam diklat di pasraman ini,” ungkap Mangku Restu.
Pelaksanaan diklat, lanjut Mangku Restu, digelar sebanyak empat kali pertemuan selama sebulan setiap minggunya, yakni tanggal 9, 16, 23 Maret, dan 6 April 2025.
Adapun materi yang diberikan dalam diklat kali ini mengenai pewarigaan dan penerapannya dalam kegiatan upacara yadnya serta dalam kehidupan sehari-hari. Dengan narasumber Jro Mangku Made Sudiarta Yasa.
Mangku Restu yang didampingi Ketua Yayasan PSCB menambahkan, diklat kepemangkuan ini merupakan program rutin Yayasan Padukuhan Sri Chandra Bhaerawa untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pemangku sebagai pelayan umat sebelum terjun ke masyarakat.
Dengan mengikuti diklat, diharapkan para pemangku mendapat bekal pengetahuan yang memadai. Sehingga nantinya saat terjun ke masyarakat, pemangku dapat memberikan solusi atas permasalahan umat Hindu, khususnya dalam kaitan pelaksanaan keagamaan.
“Para pemangku kita harapkan dapat memberi pelayanan secara maksimal kepada masyarakat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ida Pandita Dukuh Celagi Dhaksa Dharma Kirti berpesan kepada para pemangku untuk terus belajar meningkatkan kompetensi sebagai seorang pemangku.
Masih sangat banyak yang perlu dipelajari tentang ilmu pengetahun warisan leluhur di Bali. Setelah memperoleh pengetahuan itu, jangan lupa untuk berbagi kepada masyarakat.
“Diklat ini merupakan sebuah pembelajaran bagi para pemangku yang ada di pasraman yayasan untuk bisa mencerdaskan diri sendiri terlebih dulu. Selanjutnya bisa membagikan pengetahuan yang dimiliki itu, sehingga mencerdaskan umat,” pungkasnya.