https://www.traditionrolex.com/27 Wisuda ke-24, STIE Satya Dharma Lepas 172 Lulusan. Masa Tunggu Hanya Dua Bulan - FAJAR BALI
 

Wisuda ke-24, STIE Satya Dharma Lepas 172 Lulusan. Masa Tunggu Hanya Dua Bulan

Wisuda periode ini mengusung semangat “Kuatkan Komitmen untuk Keberlanjutan sebagai Pengabdi Pendidikan”,

 Save as PDF
(Last Updated On: 16/11/2023)

FOTO: Pimpinan STIE Satya Dharma, Kepala LLDikti VIII dan para pendiri.

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Satya Dharma Singaraja menggelar Wisuda ke-24, Rabu (15/11/2023) bertempat di Hotel Banyualit, Lovina, Buleleng.

Wisuda periode ini mengusung semangat “Kuatkan Komitmen untuk Keberlanjutan sebagai Pengabdi Pendidikan”, yang diilhami dari sang pendiri perguruan tinggi, (alm) Prof. Dr. IGN Gorda dan Ny. Ratyni Gorda, tepat 30 tahun silam, melalui Yayasan Ratyni Gorda.

Ketua STIE Satya Dharma Singaraja, Dr. Ni Nyoman Juli Nuryani, SE., MM., dalam sambutannya, mengatakan, Wisuda ke-24 ini, pihaknya melepas 172 orang lulusan, terdiri dari 159 orang Sarjana Manajemen dan 13 orang D3 Akuntansi.

Dengan demikian, total alumni STIE Satya Dharma Singaraja berjumlah 1.924 orang, yang telah berkontribusi mengisi pembangunan bangsa dan negara di berbagai lini. Untuk D3 Akuntansi, Juli mengaku sudah ada pendampingan sertifikasi kompetensi, yang diuji oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Triatma. Uji sertifikasi kompetensi  pada bidang keahlian akuntansi bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Lulusan terbaik dari Prodi (Sarjana) Manajemen diraih Komang Devi Suartami, SM., dengan IPK 3.90. Sedangkan dari D3 Akuntansi diraih Wayan Suryani, A.Md. Ak., IPK 3.89. Tak kalah penting, kampus juga memberikan penghargaan untuk karya ilmiah atau penelitian tugas akhir mahasiswa terbaik, yakni Made Ambara Wijaya dari Prodi Manajemen dan Wayan Suryani dari D3 Akuntansi.

“Rata-rata masa studi di S1 Mananjemen 4 tahun, dan D3 Akuntansi 3 tahun. Untuk masa tunggu wisudawan rata-rata 2 bulan. Hal ini menunjukkan lulusan kami, tidak membutuhkan waktu tunggu yang lama untuk mendapatkan pekerjaan,” ungkap Juli Nuryani.

FOTO: Wisuda ke-24 STIE Satya Dharma Singaraja, di Hotel Banyualit, Lovina, Rabu (15/11/2023).

Guna meningkatkan kualitas, ke depan, pihaknya gencar meningkatkan kualitas dosen dan tri dharama perguruan tinggi. “Penelitian mandiri maupun join research, akan menjadi prioritas kami,” imbuhnya.

Juli Nuryani, lebih lanjut mengingatkan, bahwa negara membutuhkan pengabdian para lulusan. Bentuk pengabdian terkecil bisa diwujudkan dengan bekerja sungguh-sungguh di tempat masing-masing.

Ia mengajak wisudawan/wati membuktikan diri bahwa jebolan STIE Satya Dharma adalah orang-orang cerdas, berdaya saing. Wisudawan juga diimbau untuk aktif sebagai anggota Ikatan Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Kasada).

Menariknya, pada 30 tahun berdirinya Yayasan Ratyni Gorda, Sivitas Akademika STIE Satya Dharma Singaraja mencanangkan Eco Kampus atau Green Kampus. Eco kampus, menurutnya , bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Tri Dharma secara tepat guna, cerdas, sehat, nyaman, aman, ramah lingkungan, estetik dan berkelanjutan, sehingga dapat menunjang aktivitas sivitas akademika secara kondusif dan produktif.           

Eco kampus STIE Satya Dharma, meliputi empat kategori, yaitu; Pilah sampah, Energi hijau, Kurangi kertas dan Lingkungan hijau. Juli Nuryani, mengatakan, sudah bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Bali-Nusra, yang berada di bawah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Komitmen Eco Kampus bakal segera dilaunching Desember 2023 mendatang.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII Dr. Ir. I Gusti Bagus Eratodi, ST., MT. IPU. ASEAN., Eng., mengapresiasi eksistensi STIE Satya Dharma yang tetap konsisten mewarnai dunia pendidikan tinggi di Bali khususnya dan Indonesia umumnya.

Kunci utama eksistensi tersebut, tentu karena para penerus menaati dengan sungguh-sungguh komitmen pendiri utama yang dikenal sebagai tokoh pendidikan. Pihaknya juga mendukung komitmen Eco Kampus yang sangat luar biasa di tengah karut marutnya persoalan sampah saat ini.

Pada kesempatan itu, Pendiri Yayasan Ratyni Gorda Dr. AA Ngurah Eddy Supriyadinata Gorda, didaulat memberikan simakrama. Gung Eddy, sapaannya, berharap dosen maupun karyawan tidak menempatkan kenyamanan pribadi di atas kepentingan lembaga.

“Ketika semua bicara kewajiban, organisasi akan cepat bergerak. Kewajiban membuat hak itu beretika. Dosen memikirkan jabatan fungsional dan pendidikan. Lembaga memikiran bagaimana meringankan dosen dalam memenuhi kewajibannya,” jelasnya.

Idealnya, menurut Gung Eddy, dosen/ karyawan memikirkan kenyamanan pribadi (tujuan pribadi dan keluarga kecil) serta kenyamanan lembaga (akreditasi, jabatan fungsional dan jumlah mahasiswa). Karena titik kedewasaan dan komitmen ada pada irisan dua kenyamanan tersebut. rl/W-009

 Save as PDF

Next Post

Tingkatkan Pemahaman Keselamatan Berlalu Lintas, Jasa Raharja Gelar Safety Induction Bagi Pengemudi Gocar

Kam Nov 16 , 2023
Kepala Divisi Asuransi Jasa Raharja, Jahja Joel Lami, menyampaikan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mitra pengemudi Gojek, tentang pentingnya keselamatan lalu lintas dan jaminan perlindungan dasar yang diberikan oleh Jasa Raharja.
JR2

Berita Lainnya