DENPASAR-fajarbali.com | Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) atau Undiknas University, menggelar Wisuda ke-98 bertempat di The Meru Hotel, Denpasar, Sabtu (19/7/2025). Wisuda kali ini diikuti lebih dari 200 lulusan dari program sarjana dan pascasarjana.Â
Wisuda ke-98 ini juga ditandai penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Undiknas dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung.Â
MoU ditandatangani langsung oleh Dirut RSUD Klungkung dr. I Nengah Winata, Sp.B-KBD, Bupati Klungkung I Made Satria dan Rektor Undiknas Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, ST., S.Sos., MM., IPM., ASEAN.Eng., disaksikan Ketua Yayasan Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Dr. AAN Eddy Supriyadinata Gorda.
Bupati Klungkung Made Satria menyebut, pihaknya sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin bekerja sama, apalagi tujuannya untuk membangun Klungkung ke arah yang lebih baik.Â
Sebagai institusi perguruan tinggi, kerja sama dengan Undiknas merupakan kesempatan yang baik bersama pemerintah daerah menuntaskan sejumlah persoalan di kabupaten sarat sejarah itu.
"Saya rasa banyak hal yang bisa kita garap bersama Undiknas. Saya harapkan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) bisa dilakukan di daerah kami (Klungkung) secara berkelanjutan," harap Bupati Satria.Â
KKN, menurut bupati, bisa dijadikan ajang menggali permasalahan sekaligus menemukan potensi di desa-desa di Klungkung. Dengan 24 program studi dan banyaknya dosen-dosen ahli di segala bidang, ia optimistis kerja sama ini menghasilkan sesuatu yang positif.Â
"Setiap daerah tentu ada potensi dan permasalahan. Kerja sama ini kami harapkan untuk mencari jalan keluarnya," pungkasnya.Â
dr. Winata menambahkan, RSUD Klungkung tidak hanya bergerak di bidang pelayanan kesehatan, tetapi bidang pendidikan dan penelitian.Â
Sehingga kerja sama dengan Undiknas yang tengah berproses membentuk Fakultas Kedokteran sangat strategis meningkatkan mutu sumber daya manusia di kedua institusi.Â
"Target kami terjadi peningkatan kualitas layanan dan sumber daya manusia di RSUD Klungkung menuju (status-red) rumah sakit utama serta bagi Undiknas yang sedang berproses mendirikan fakultas kedokteran," ujar dr. Winata.Â
Rektor Undiknas Prof. Sri Subawa, menekankan, kerja sama dengan RSUD dan Pemkab Klungkung, secara lebih luas bisa dimaknai sebagai dukungan pengembangan pembangunan di Bali timur yang selama ini tersentralisasi di Bali selatan.Â
Apalagi Klungkung merupakan daerah kepulauan (Nusa-red), sehingga akses layanan umum masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.Â
Hal ini juga membuktikan bahwa Undiknas memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.Â
Menindaklanjuti kerja sama ini, rektor bakal mengerahkan sivitasnya menggarap Klungkung dengan skema Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) serta penelitian. "Intinya kerja sama ini menyangkut Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujar Prof. Sri Subawa.
Terkhusus lagi MoU dengan RSUD Klungkung, Prof. Sri Subawa yang notabene putra Klungkung ini, menyebut tujuannya untuk mematangkan pendirian fakultas kedokteran.Â
"Jadi kerja sama dengan rumah sakit sebagai embrio merupakan salah satu syarat pendirian fakultas kedokteran," jelasnya.
Namun ia menegaskan, MoU tidak hanya sekadar kesepakatan di atas kertas. Kerja sama ini harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya meningkatkan derajat kesehatan warga sekitar.Â
"Progres fakultas kedokteran kami terus berlajalan. Sekarang tahap menunggu rekomendasi Kemenkes kemudian ada asesmen lapangan," ujarnya.Â
Menyikapi tagline "Perguruan Tinggi Berdampak" yang digaungkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof. Sri Subawa mengaku Undiknas telah melakukannya sejak dulu.Â
Ini terbukti dari hasil evaluasi sejumlah desa binaan di berbagai kabupaten. Salah satunya di Penebel, Tabanan. "Kita lansung membina UMKM sampai mereka berhasil. Artinya kami sudah memberikan dampak nyata," kata Prof. Sri Subawa.
Undiknas, masih kata rektor, terus melakukan pembenahan agar output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Hal ini juga merupakan bentuk memberikan dampak. Misalnya, setiap momen wisuda, Undiknas melakukan penelusuran terkait masa tunggu kerja.
"Dari evaluasi kami, 80 persen lulusan langsung terserap dengan masa tunggu maksimal dua bulan," pungkas rektor.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Perdiknas Denpasar Dr. AA Ngr. Eddy Supriyadinata Gorda, menambahkan, sebagai pimpinan badan penyelenggara pendidikan Undiknas, pihaknya berjalan seirama dengan nada rektor.Â
"Kami kan urusannya di luar akademik ya. Tapi apapun yang dibutuhkan Pak Rektor dari yayasan, tentunya kami dukung," jelas ESG, sapaan karib Gung Eddy Supriyadinata Gorda.
Kepada para wisudawan/i, ia berpesan agar mampu membuktikan diri sebagai lulusan dari institusi Terakreditasi Unggul. Menurutnya, pergaulan nyata di masyarakat juga sangat menentukan masa depan lulusan.Â
"Sebagai orangtua, kami doakan anak-anak, saudara kami yang diwisuda kali ini agar menjadi insan berguna bagi bangsa dan negara," kata ESG memungkasi.