https://www.traditionrolex.com/27 Webinar Nasional Pancasila, Budiman Sudjatmiko Perkenalkan Konsep Trisaksi ABC - FAJAR BALI
 

Webinar Nasional Pancasila, Budiman Sudjatmiko Perkenalkan Konsep Trisaksi ABC

(Last Updated On: 02/10/2020)

DENPASAR -fajarbali.com |Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia, Budiman Sudjatmiko hadir sebagai pembicara dalam Webinar Nasional Pancasila yang diselenggarakan BEM Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali, Kamis (1/10/2020). 

Dalam kegiatan itu Budiman mengatakan bahwa tahun 2045 nanti, Indonesia akan berumur 100 tahun. Pada usia emas itu, keanekaragaman budaya Indonesia diprediksi bisa menjadi hegemoni di dunia.

“Soft power Indonesia akan semakin dibutuhkan dunia untuk menjaga harmoni dalam tatanan masyarakat dunia yang semakin singular,” ujarnya. 

Budiman kembali melanjutkan, Indonesia memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan negara lain. Dimana keanekaragaman budayanya setara dengan keanekaragaman budaya beberapa negara yang menjadi satu. 

“Satu negara beragam budaya, berarti apa? Ada pengaruh Islam, pengaruh Katolik, pengaruh Hindu, satu negara beragam budaya. Menangani satu Indonesia bagaikan menangani beberapa negara,” sambung Ketua Dewan Pengawas Koperasi Satelit Desa ini.

Menurutnya, tidak semua masyarakat Indonesia siap dan setuju bila Indonesia menjadi pusat hegemoni dunia. Dimana di dalam negeri terjadi pertarungan gagasan, ada yang ingin Indonesia tetap terbelakang, ada yang pragmatis, dan ada juga yang berpikir ke depan. 

“Ada juga yang ingin Indonesia menjadi terbelakang dan asing, ada yang ingin kembali ke masa lalu, ke masa Orde Baru, ke masa rezim otoriter, dan ada yang pragmatis,” katanya.

Penggagas Undang-Undang Desa ini juga mengajak generasi muda jangan sampai salah sisi sejarah. Menurutnya, pilihannya cuma dua yakni kembali ke masa lalu atau songsong masa depan.

Budiman memperkenalkan konsep Trisakti ABC, dengan merujuk pada konsepsi Trisakti Bung Karno. Ia menjelaskan bahwa konsep Trisakti ABC mencakup tiga ide penting yang terdiri atas 3A (alami, asasi, abadi), 3B (berdana, berdata, berdaya), dan 3C (cinta, cita, cipta).

Budiman menuturkan, 3A terkait dengan gerakan selaras dengan alam, pemerataan akses ekonomi, dan keberlanjutan. Sedangkan 3B terkait dengan penghasilan masyarakat yang mencukupi, terjaminnya hak atas data, dan akses pengembangan diri.

“Manusia Indonesia harus memiliki penghasilan minimum untuk kebutuhan dasarnya. Harus memiliki hak atas data yang dihasilkan dari dirinya dan harus memiliki kesempatan untuk selalu mengembangkan potensi diri,” tegasnya.

Sedangkan 3C berhubungan dengan kemunculan generasi yang kaya ide-ide futuristik dan kemampuan menciptakan inovasi kepada masyarakat luas.

Terkait cinta, cita, dan cipta, ia mengatakan generasi muda harus mencintai apa yang dilakukan mereka saat ini untuk menggapai cita dan memunculkan karya atau cipta.

Agar bisa menjadi hegemoni dunia pada tahun 2045, Budiman Sudjatmiko memaparkan, generasi muda harus bisa menjadi masyarakat yang bertransformasi. “Generasi muda harus lincah dan adaptif. Lincah menggunakan teknologi yang selalu berkembang, dan adaptif dengan kemajuan zaman,” terangnya. (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tragis, Wanita Dijambret Hingga Terjatuh dan Luka-luka

Jum Okt 2 , 2020
Dibaca: 5 (Last Updated On: 02/10/2020) DENPASAR -fajarbali.com |Aksi jambret menimpa seorang wanita Ni Luh Suhartini (50) tinggal di Jalan Letda Jaya Denpasar Timur, Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 04.00 Wita. Beruntung kalung emas korban yang sempat ditarik paksa penjambret berhasil ditemukan di lokasi.   Save as PDF

Berita Lainnya