Sehingga, pelaksanaan program harus menukik pada permasalahan yang terjadi di masyarakat dan pembangunan di Kota Denpasar mampu memberikan kemanfaataan dan peningkatan kesejahteraan yang maksimal bagi masysrakat.
“Seluruh elemen pembangunan mulai dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja harus tepat sasaran dan terintegrasi, sistem koordinasi harus lebih simpel dan menukik terhadap masalah, sehingga kemanfaatan dari pelaksanaan program nantinya dapat dirasakan masyarakat,” ujar Arya Wibawa.
Baca juga:
Dua Pimpinan DPRD Badung Dinyatakan Positif Covid-19 Gedung Dewan Disterilisasi
Dandim dan Kapolres Tabanan Distribusikan Sembako untuk Warga Terdampak PPKM Darurat
Selain itu Arya Wibawa mengatakan, meskipun dalam masa pandemi seperti sekarang, pihaknya mengajak OPD tetap semangat di dalam merealisasikan anggaran sehingga kemanfaatannya bisa maksimal dan bisa dirasakan masyarakat. “Kita berada dalam kondisi tidak normal, apapun permasalahan yang ada mari kita koordinasikan dan selesaikan bersama, agar akselerasi percepatan realisasi anggaran bisa lebih tinggi dan maksimal dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja mengatakan, rapat evaluasi ini merupakan bentuk pelaporan dan evaluasi capaian dari masing-masing OPD. Dan kali ini difocuskan kepada OPD yang tergolong nilai serapan anggaran masih rendah sehingga dapat ditemukan titik permasalahannya dan diharapkan dapat menemui solusi serta langkah penyelesaiannya.
Betdasarkan data ditemui sebanyak 8 OPD yang capaiannya tergolong rendah yang tersebar di beberapa OPD. Terkait kondisi ini Wakil Wali Kota Agus Arya Wibawa meminta dalam sisa waktu di triwulan III dan IV agar bisa digenjot sehingga bisa teserap atau terealisasi sampai akhir tahun anggaran. (car)