DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Hingga saat ini, kasus Covid-19 di seluruh dunia belum menunjukkan tanda-tanda adanya penurunan. Sebagian besar pasien positif terinfeksi virus tersebut karena memiliki riwayat kesehatan yang buruk dan daya tahan tubuh yang lemah.
Sebuah data penelitian menunjukkan bahwa diabetes adalah komorbid (penyerta) terbanyak kedua setelah hipertensi pada pasien Covid-19 dengan proporsi sebesar 50,5 persen.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Rudy Kurniawan, Sp.PD mengatakan, banyaknya penyandang diabetes yang terpapar Covid-19 bisa disebabkan karena di Indonesia sendiri masih banyak pengidap diabetes yang tidak terkontrol. Secara umum penyandang diabetes memiliki sistem imun yang lebih lemah, terutama jika diabetesnya tidak terkontrol (total gula darah sewaktu >200, mg/dl atau gula darah puasa >130 mg/dl).
"Sistem imun kita membutuhkan kondisi optimal untuk dapat bekerja dengan baik. Pada penyandang diabetes, kadar gula yang tinggi menyebabkan disfungsi (gangguan) imunitas. Selain itu, kadar stress oksidatif pada pasien diabetes cenderung lebih besar, sehingga dapat melemahkan sistem imun. Jangan lupa juga, penyandang diabetes yang sudah lama dengan beragam komorbid maupun komplikasi juga menambah risiko perburukan Covid-19," ujarnya.
Apabila diabetes terkontrol dengan baik, maka sistem imunnya bisa baik. Selain itu, untuk mencegah tertular virus corona, penderita diabetes juga perlu menjalankan langkah pencegahan dasar seperti sering cuci tangan pakai sabun, menghindari menyentuh wajah, rutin mendisinfeksi benda yang sering disentuh.
"Lalu menghindari kontak dengan orang sakit, jaga gula darah tetap stabil, sedia obat agar tidak perlu bolak-balik ke rumah sakit serta hindari kerumunan, ruang publik, dan supermarket. Sebisa mungkin tinggal di rumah," katanya.
Apabila pasien diabetes merasakan gejala infeksi virus corona seperti demam, sesak napas, batuk kering, dan kelelahan, ada baiknya segera mengontak dokter yang biasa menangani. Jika akhirnya penderita dinyatakan positif Covid-19, lanjutkan perawatan obat diabetes yang dijalani, minum obat yang diresepkan dokter untuk meringankan gejala penyakit, banyak minum, dan istirahat yang cukup.
"Penderita diabetes perlu segera mendapatkan bantuan medis apabila mengalami sesak napas terus-menerus, dada terasa sesak seperti ditekan, atau wajah pucat. Hal yang tak kalah penting, penderita diabetes tak boleh panik menyikapi wabah Covid-19. Stres dapat memperburuk keadaan," tutupnya. (dar).