Waspada Berita Hoax Di Tengah Pandemi Covid-19

Loading

DENPASAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Komunikasi dianggap penting ditengah situasi pandemik Corona (Covid-19) di Indonesia termasuk Bali. Hilir mudik informasi, membuat masyarakat rentan mengonsumsi informasi yang tidak valid. Kurang paham terhadap pencegahan maupun penanggulangan Corona berdampak kepada perilaku masyarakat seperti aksi panic buying.

 

 

Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) Bali, dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra M.Ked.Klin,Sp.MK mengatakan, informasi palsu atau hoax di tengah pandemi Covid-19 masih banyak menyebar di masyarakat. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap virus Covid-19 harus ditingkatkan. "Salah satu penyebab keresahan masyarakat saat ini dikarenakan mengkomsumsi informasi hoax. Masyarakat diharapkan mampu mencari informasi secara benar dan valid, sehingga penanganan kasus ini dapat dilakukan secara tepat sesuai dengan prosedur," ujarnya.

Menurut dia, dalam kondisi krisis, penyebaran informasi hoaks semakin massif. Sementara itu, publik berada dalam situasi yang dinilai tidak jelas dalam mengkonsumsi informasi terkait covid-19. Padahal, kata dia, kebenaran informasi menjadi acuan masyarakat dalam menyikapinya di sosial. Oleh karena itu, dia menyarankan agar pemerintah menerapkan sistem informasi satu pintu terkait Covid-19. “Dan sumber informasi yang paling mudah diakses adalah media sosial. Sayangnya kebiasaan mengonsumsi informasi tanpa melakukan cek dan ricek membuat netizen potensial terpapar hoaks,” ungkapnya.

Gede Manik menyebutkan, kemasan hoaks yang beredar bermacam-macam. Bisa dari sebuah kelakar namun berujung serius. Seperti hoaks yang pernah beredar mengenai bawang putih yang mampu menyembuhkan orang yang terpapar virus Corona. (dar).

Scroll to Top