AMLAPURA – fajarbali.com | Setelah dihantam dengan bencana gunung agung, serta efek gempa yang terjadi di Pulau Lombok, Desa Ban, kecamatan Kubu, Karangasem harus menghadapi bencana sosial yang terjadi saat ini, yakni penyebaran virus corona (Covid-19). Himbauan pemerintah menerapkan sosial distancing yang membuat masyarakat kembali tidak bisa beraktivitas maksimal. Ratusan warga miskin di desa Ban, saat ini membutuhkan bantuan pangan untuk bisa bertahan hidup.
Kepala Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, Minggu (5/4/2020), menyebutkan, sekitar 500 orang warga miskin saat ini menunggu uluaran tangan pemerintah. mereka tersebut kata Tamu Sugiantara, tidam masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). “Mereka tidak masuk PKH, mereka adalah para lansia tergolong kurang mampu,” ujar Tamu Sugiantara.
Kondisi itu, katanya, lantaran warga Desa Ban berkali-kali terimbas bencana alam dan sekarang bencana sosial. Dulu, saat bencana Gunung Agung, harus mengungsi karena letak desa Ban berada di kaki gunung agung. Begitu pula, saat terjadi gempa di Lombok,rumah-rumah warga desa Ban juga banyak yang mengalami kerusakan parah. “Benar-benar cobaan terus, belum juga selesai muncul bencana lainya,” ujarnya.
Disaat warga Desa Ban mulai bangkit, saat ini muncul penyebaran pandemi virus corona, sehingga pemerintah menghimbau menerapka sosial distancing dan physical distancing. Ini jelas, katanya, sangat menganggu perekonomian masyarakat, karena mereka sebagian besar bekerja serabutan. “Dalam kondisi ini, saya berharap ada bantuan dari pemerintah provinsi Bali, minimal diberikan bantuan sembako,” ujarnya lagi. (bud).