Warga Banjar Penyarikan Kulkul Bulus, Lima Pemuda Asal Sumba Babak Belur Dihajar

KULKUL BULUS-Warga Banjar Penyarikan berkumpul mengamankan pelaku asal Sumba Nusa Tenggara Timur. 

 

KUTA SELATAN -fajarbali.com |Untuk kesekian kalinya, sekelompok pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) berulah di Denpasar, Bali. Bahkan, mereka nyaris tewas di massa karena nekat mengancam warga. 
 
Peristiwa ini terjadi di Banjar Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, pada Minggu 29 September 2024 sekitar pukul 21.15 Wita. Warga terpaksa memukul kulkul bulus (kentongan) sebagai tanda bahaya karena aksi yang dilakukan para pelaku ini semakin brutal. 
 
Kejadian ini dipicu seorang dari pelaku melintas mengendarai sepeda motor knalpot brong dengan kecepatan tinggi di Jalan Srikandi, Lingkungan Penyarikan, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung. Bahkan, pemotor berplat DK 4237 ER tersebut terlihat beberapa kali bolak-balik di jalan tersebut. Akibatnya, warga merasa resah. 
 
Seorang warga mencoba menghadang untuk menghentikan pemotor Revo tersebut. Warga juga melarang agar tidak kebut-kebutan. Tapi ternyata, pemotor tersebut marah. Malah ia turun dari motor dan menantang warga setempat. Bahkan, pelaku mendorong-dorongkan badannya ke warga hingga motornya terjatuh. 
 
Melihat ketegangan antara keduanya, salah seorang warga lainnya datang menghampiri. Warga coba melerai dan menenangkan pelaku. 
 
“Dari mulut pelaku tercium bau alkohol sehingga warga meminta pelaku untuk segera pulang daripada terjadi keributan yang lebih besar bila warga lainnya datang,” beber sumber. 
  
Setelah di suruh pergi, pelaku juga pergi. Namun, pelaku mengancam akan datang lagi membawa temannya. Benar saja, sekitar 10 menit kemudian pria tak dikenal tadi datang lagi bersama tujuh orang lainnya. 
 
“Mereka mempersenjatai diri dengan potongan besi, kayu, bambu, dan lainnya,” ungkap sumber. 
 
Setiba di TKP, para pelaku mencari dua orang warga yang menyuruh teman mereka pulang. Begitu melihat para pelaku membawa potongan besi dan kayu, pemilik rumah kabur. Para pelaku nekat masuk ke rumah-rumah mencari orang yang mereka incar. 
 
Insiden itu dilaporkan ke Kepala Lingkungan setempat dan langsung mengumpulkan para Pecalang untuk datang ke TKP. Menyadari situasi kian berbahaya, Pecalang memukul kentongan kulkul bulus. Dalam waktu sekejap, warga berdatangan dan melakukan penyerangan terhadap para pelaku hingga babak belur. 
 
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi membenarkan dari pelaku penyerangan tersebut, warga mengamankan 5 orang. Mereka masih dimintai keterangan. 
 
“Ada 5 orang yang berhasil diamankan warga. Mereka diserahkan kepada aparat Polsek Kuta Selatan,” ungkap AKP Sukadi, pada Senin 30 September 2024. R-005