MANGUPURA-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Pujawali piodalan di Pura Segara Legian dihadiri oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Selasa (15/5/2018) lalu. Suiasa menyatakan, rasa bangganya atas pelaksanaan upacara agama khususnya piodalan di tempat-tempat suci yang menunjukkan semangat krama penyunsung pura sebagai wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
"Mari kita tingkatkan bhakti dan sradha untuk memohon keselamatan ditengah-tengah kondisi adanya gangguan keamanan akibat perbuatan orang-orang yang menimbulkan ketidaknyamanan hidup masyarakat," ujar Ketut Suiasa.
Kelian pengemong Pura Segara Legian I Nyoman Rutha Ady melaporkan pura tersebut merupakan pura swagina bendega (nelayan) zaman dulu dan kini tetap dilestarikan dengan melaksanakan piodalan setiap enam bulan yaitu pada Anggara Julungwangi,15 hari sebelum hari raya Galungan.
"Zaman dulu sebelum sektor pariwisata berkembang seperti sekarang ini, para pengelingsir kami selain berprofesi sebagai petani juga sebagai nelayan. Di tempat suci inilah mereka memohon keselamatam dan berkah," katanya.
Pengempon Pura Segara Legian saat ini terdiri dari 35 kepala keluarga yang semuanya berstatus warga Br Pekandelan Desa Adat Legian. Rutha Ady berharap kepada pemerintah agar tetap memberikan perhatian terhadap keberadaan tempat-tempat suci sebagai bagian dari upaya pelestarian adat dan budaya bangsa.
Pada kesempatan itu Wakil Bupati Badung atas nama pemerintah Kabupaten Badung menyerahkan dana bantuan untuk aci piodalan sebesar Rp 15 juta yang diterima oleh Kelian Pura Segara Legian Nyoman Rutha Ady. Hadir dalam acara itu Camat Kuta I Made Widiana, Lurah dan Ketua LPM Kelurahan Legian, prejuru desa dan prejuru Br Pekandelan Legian. (put)