Wagub Cok Ace Hadiri Karya di Pura Luhur Ratu Mas Seseh

Karya dipuput oleh Ida Pedanda Made Pemaron dan Ida Pedanda Gede Jelantik Santacita

(Last Updated On: )

KARYA-Prawartaka Karya, AA Gde Agung menyambut kedatangan Wagub Bali Cok Ace, di Pura Luhur Ratu Mas Seseh, Jumat (19/5).

 

MANGUPURA – fajarbali.com | Meru tumpang 11 menjulang dengan wajah baru, serta sejumlah palinggih lainnya. Kini, kawasan Pura Luhur Ratu Mas Seseh, Mengwi, Badung, tampak tertata rapi. Mulai dari sarana parkir, los pedagang, hingga toilet.

Setelah proses penataan dan renovasi palinggih selesai, panyungsung menggelar Karya Ngenteg Linggih Mupuk Pedagingan Mapedususan Alit Medasar Caru Panca Kelud, Jumat (19/5). Renovasi terakhir kali dilakukan era Bupati Alit Putra.

Prawartaka Karya, AA Gde Agung, di sela karya menjelaskan, rangkaian upacara Dewa Yadnya ini dimulai 27 April 2023, puncak Piodalan dan Ngenteg Linggih pada Buda Kliwon Sinta, 24 Mei 2023, serta Penyineban pada 27 Mei 2023.

“Pura Luhur Ratu Mas Seseh erat kaitannya dengan pemereman Ratu Mas. Karena waktu Beliau lebar di sini dari ilikita yang saya baca, Beliau menghendaki dua hal. Pertama, supaya Beliau dibuatkan pemereman yang abadi. Kedua, sebagai pencerminan Beliau sebagai penganut Hindu yang taat Beliau minta dibuatkan pura. Jadi pura ini adalah pura Beliau yang dikeramatkan,” kata Panglingsir Puri Ageng Mengwi ini.

Yadnya ini digelar oleh Pasemetonan Puri Ageng Mengwi atau Asta Puri, yakni Puri Ageng Mengwi, Puri Gede Abiansemal, Puri Anyar Sedang, Puri Selat Gerana, Puri Mayun, Puri Kamasan Sibang, Sading, dan Sempidi, Puri Kapal Muncan dan Puri Kapal Kaleran, serta Puri Banyuning (Bongkasa) bersama Desa Adat Seseh.

Ia menjelaskan, keris-keris dan cincin-cincin dari abad ke-17 peninggalan Raja Blambangan tersimpan di Pura Luhur Ratu Mas Seseh. Pada saat piodalan yang bertepatan dengan Pagerwesi, keris-keris beraneka rupa tersebut diupacarai sebelum dicuci dan diasapi wangi-wangian.

“Yang paling penting di sini katuran upakara sebelum Ida munggah. Minyak bekas lisah (pembersihan, red) itu diperebutkan. Kepercayaan kami untuk menolak bala, yang sakit bisa sembuh, untuk menumbuhkan kepercayaan diri, dan sebagainya,” imbuhnya.

Ida Betara yang berstana di pura tersebut, lanjutnya, merupakan keturunan dari Raja Mengwi yang ditempatkan di Blambangan. Keberadaan-Nya diyakini membawa berkah bagi masyarakat setempat yang hidup makmur.

Karya dipuput oleh Ida Pedanda Made Pemaron dan Ida Pedanda Gede Jelantik Santacita. Seluruh biaya renovasi dan karya hasil kolaborasi antara Asta Puri Badung dan Desa Adat Seseh.

Sementara itu, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) tidak segan mengakui bahwa ia adalah bagian dari Puri Mengwi. Hal itu berdasarkan sejarah leluhurnya, Dalem Sukawati yang berasal dari Mengwi.

“Titiang bukan Wagub Bali di tempat ini. Titiang bagian (sameton) dari ida dane sami. Titiang selalu berpesan pada anak cucu bahwa jangan pernah lupakan Puri Mengwi, karena beliaulah kami ada di Ubud,” ujar Wagub Cok Ace. (Gde)

Next Post

Tindaklanjuti MoU, Fishum UNR Gelar Pengabmas di Banjar Suci

Ming Mei 21 , 2023
Sosialisasi Pentingnya Administrasi Kependudukan dan Jaminan Sosial bagi Masyarakat Banjar Suci Desa Dauh Puri Kangin
Fishum UNR

Berita Lainnya