NEGARA – fajarbali .com | Sektor kelautan dan pertanian terbukti paling mampu bertahan ditengah pandemi yang masih terjadi. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna usai pelaksanaan panen udang vannamei di Politeknik Kelautan Perikanan ( Poltek KP) yang terletak di Desa Pengambengan Kecamatan Negara Jembrana, Sabtu (1/5/2021).
Dia menyebutkan dampak Covid-19 di pulau Bali , Kabupaten Jembrana tergolong lebih sedikit dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, karena memiliki sektor-sektor untuk bertahan, mulai dari pertanian serta perikanan kelautan sebagai sektor unggulan.
“Di Jembrana dampaknya lebih sedikit, dikarenakan kita masih bisa bicara masalah pertanian, perikanan. Salah satunya tambak. Jadi sektor-sektor itu yang bertahan,” ujar Patriana
Baca Juga :
PHDI Telorkan Enam Usulan Nama Ibu Kota Bangli
Kodim Bangli Kembali Gencarkan Penyemprotan Disinfektan
Keberadaan Politeknik KP sebagai kampus yang fokus bergerak disektor kelautan dan perikanan, sambung Patriana tinggal memaksimalkan berbagai potensi sehingga ada peningkatan hasil. Mulai dari hasil tambak , budi daya perikanan hingga menambah keterampilan dengan teknologi didalamnya.
“Jika ini bisa kita optimalkan secara otomatis akan berdampak bagi daerah. Yaitu sektor yang menambah penghasilan daerah di Kabupaten Jembrana,” tandasnya.
Sementara Kepala Pusat Pendidikan Kelautan ( Kapusdik ) Kelautan Perikanan, Dr.Bambang Suprakto secara khusus menyoroti pendidikan dikampus Politeknik Kelautan. Dia mengatakan saat ini era kampus modern sudah dimulai. Pandemi covid-19 ini merupakan pembelajaran yang cukup luar biasa sehingga konsep pembelajaran era digital 4.0 sebenarnya sudah berjalan.
“Kedepannya sistem pembelajaran kita ini harus menerapkan era digitalisasi dan tidak seperti sistem pembelajaran klasikal seperti sebelumnya, akan tetapi bisa belajar dimana saja, anak-anak bisa belajar industri dimana saja sambil praktek karena Poltek KP merupakan sekolah vokasi dan ini sudah kita siapkan mulai dari dosennya, maupun sistem pembelajaran online ini semua kampus Poltek KP sudah siap,” ujar Suprakto.
Mengenai SDM, Bambang Suprakto menjelaskan bahwa para dosen sudah latih bagaimana sistem pembelajaran online tidak monoton. setiap mahasiswa juga dituntut harus lebih banyak memegang sesuatu karena diminta untuk terampil dengan metode tersendiri dari setiap dosen yang mengajar.
“Maka dari itu kedepannya semua technologi budidaya, pengolahan hasil perikanan semuanya harus modern, akan tetapi nantinya akan ada rekayasa lagi misalnya budidaya dalam indoor semuanya terkontrol termasuk outdoor tetapi ada tempat kecil untuk monitor bagaimana perkembangan udang ditambak. Kedepannya saya harapkan kampus Poltek KP ini bisa menjadi kampus yang modern dan terintegrasi dengan berbasis teknologi,” terangnya .
Panen bersama udang vannamei hasil budidaya mahasiswa Poltek KP di kawasn tambak udang Poltek KP Jembrana diawali penebaran benih udang tambak, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung teaching factory (TEFA) budidaya ikan oleh Wabup Jembrana Patriana Krisna.
Usai peletakan batu pertama, rombongan selanjutnya diajak melakukan panen bersama udang vannamei di tambak udang Poltek KP. Panen itu hasil budidaya mahasiswa poltek KP selama kurang lebih tiga bulan sejak penebaran benih ditambak.
Turut hadir dalam acara itu , Kadis Perhubungan Kelautan dan Perikanan I Made Dwi Maharimbawa, serta Direktur Poltek KP Jembrana I Gusti Putu Gede Rumayasa beserta jajaran. (prm)