KUTA UTARA -fajarbali.com |Seorang pelajar di SMPN 2 Kuta Utara, berinisial IMWAS (14) ditemukan tewas gantung diri di kamar rumahnya di seputaran Br. Padang Bali, Desa Dalung Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, pada Senin 1 September 2025.
Warga pun semakin geger karena dikabarkan kematian korban akibat perundungan atau dibullly oleh teman- temannya. Namun aparat kepolisian Polsek Kuta Utara membantah perihal tersebut.
Menurut PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung Aipda Ayu Inastuti, peristiwa gantung diri ini viral di media sosial berdasarkan postingan salah satu anggota DPD RI dapil Bali, di akun instagramnya, pada Kamis 4 September 2025.
Dalam postingan itu menyampaikan adanya siswa SMP Negeri 2 Kuta Utara gantung diri akibat dibully. Sehingga aparat kepolisian Satuan Intelkam Polsek Kuta Utara menyelidikinya. Pihak kepolisian telah memintai keterangan Kepala Sekolah SMPN 2 Kuta Utara, Ida Bagus Nyoman Segarayoga, S.Sn,.
Dalam keteranganya Segarayoga membenarkan bahwa ia dihubungi oleh pihak keluarga sekitar pukul 23.00 Wita, dan menyebutkan korban meninggal dunia di rumah dengan posisi gantung diri.
Sementara dari penjelasan ibu korban, insiden tragis ini diketahui sekitar pukul 18.00 Wita, saat dirinya pulang bekerja. Ia menemukan anaknya gantung diri di kamar dengan seutas kain.
Selain itu, saksi Kepala Sekolah mengakui anak didiknya itu merupakan siswa kelas 8 A dikenal berperilaku baik di sekolah, tidak menunjukkan tanda-tanda depresi, serta aktif dalam kegiatan belajar.
Bahkan, pihak keluarga juga menyampaikan bahwa korban tidak pernah mendapat masalah serius. Namun, memang belakangan korban terlihat lebih murung dan sering menyendiri.
Kendati sebelumnya memang pernah dilaksanakan kegiatan sidak terkait aturan larangan siswa tidak boleh menggunakan sepeda motor. Dan, itu pun sudah disepakati oleh siswa dan orang tua siswa.
Apalagi saat sekolah melaksanakan sidak atau pemeriksaan, korban tidak ada melakukan pelanggaran. Korban masih sempat bercanda gurau dengan temannya
Begitu pula dengan alat komunikasi seperti HP milik korban sudah di cek oleh pihak keluarga. Sehingga tidak ditemukan adanya riwayat chat atau pesan yang mengarah pada pembulian.
Pun, kakak korban sempat menghubungi beberapa teman korban untuk menanyakan apakah korban ada mengalami pembulian di sekolah dan teman teman korban. Kakak korban mendapat jawaban bahwa adiknya tidak pernah dibully di sekolah.
Namun, saksi Kepala Sekolah menyampaikan informasi yang didapatkan dari pihak keluarga bahwa korban sesekali didapati bengong dan mengobrol sendiri tanpa ada lawan bicara yang diajak.
Sehingga dari pengumpulan bahan informasi ini, aparat kepolisian tidak menemukan adanya indikasi pembulian yang dialami oleh korban IMWAS.
"Jadi dari hasil penyelidikan Polsek Kuta Utara tidak ditemukan adanya pembulian. Pihak keluarga sudah mengiklaskan kepergian korban dan tidak melaporkan kejadian ke pihak berwajib," bebernya.
Aipda Ayu mengatakan rencananya prosesi pemakaman korban akan dilaksanakan pada Rabu 3 September 2025 bertempat di Desa Munduk Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. R-005









