GIANYAR - sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Desa Adat Padang Tegal, Ubud sudah memikirkan langkah untuk membagi sembako kepada warganya. Namun pembagian Sembako ini baru akan dilaksanakan nanti di bulan Juli atau Agustus. Mengingat bila pembagian Sembako dilakukan saat ini, akan mubazir.
Hal ini disampaikan Bendesa Adat Padang Tegal, Made Gandra, Senin (13/4/2020) . Dikatakan Made Gandra, saat ini belum waktu yang tepat untuk bagi-bagi Sembako. Diperkirakan, warganya yang 672 KK sampai saat ini masih bisa bertahan sampai tiga bulan kedepan. “Kami sudah pertimbangkan, saat ini dalam pantauan kami, warga masih bisa bertahan sampai tiga bulan kedepan, kalau saat ini dibagikan sembako, pasti diambil. Namun saya kira mubazir,” jelas Made Gandra.
Diakuinya Dana Desa Adat masih tersedia untuk kebutuhan tersebut, namun dana tersebut akan digunakan pada saat yang tepat. “Pada saat yang tepat kami pasti akan bagi-bagi sembako, saat ini belum waktunya. Sebaiknya kami menyimpan amunisi dulu,” jelasnya lagi. Ketika ditanya, apakah karena wilayah Padang Tegal semua warganya mampu, dikatakannya, wilayahnya sangat terdampak, mengingat di wilayahnya terdapat obyek wisata Monkey Forest dan banyaknya akomodasi pariwisata.
Langkah yang dilakukan dengan cepat adalah membangun pasar desa baru di sentra parkir Monkey Forest. “Kami sedang siapkan pasar desa, ini untuk mengurai kepadatan warga berbelanja di Pasar Ubud,” jelasnya. Sehingga warga Padang Tegal cukup ke pasar desa untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Dikatakannya juga, untuk harga Sembako dijamin lebih murah dari harga di pasarblain. “Nah, apakah pengunjung dari luar desa adat dibatasi, ini sedang kami pikirkan, namun pasar desa dibangun untuk desa adat dan mengurangi kerumunan warga,” jelasnya. Dijelaskan lagi, pasar desa yang dibangun nanti dengan mendatangkan sulplier kebutuhan pokok, sehingga harga dijamin lebih murah dari harga pasaran.(gds).