UMKM Diharapkan Bangkit dengan Inovasi dan Teknologi

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Di masa pandemi Covid-19, usaha mikro kecil menengah (UMKM) didorong agar bangkit dengan inovasi dan teknologi. UMKM perlu mengembangkan platform digital seiring perubahan perilaku masyarakat.

Sekretaris Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD Bali Zenzen Guisi Halmis mengatakan bahwa, sektor usaha yang terkena dampak pemberlakukan pembatasan kegiatan masyakarat (PPKM) tak hanya sektor pariwisata, melainkan juga ritel, restoran, transportasi, dan sektor jasa lain seperti hiburan, serta sektor yang membutuhkan interaksi langsung dengan konsumen.

"Untuk kembali bangkit dalam kondisi ini diperlukan langkah prioritas jangka pendek dengan menciptakan kegiatan dan mendorong masyarakat beralih ke platform digital (online) untuk memperluas kemitraan. Upaya lainnya kerja sama dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi yang dapat menunjang perbaikan mutu dan daya saing produk, proses pengolahan produk dan kemasan, dan sistem pemasaran," ungkapnya, Kamis (19/8/2021).

Zenzen menuturkan, pandemi Covid-19 telah mengubah pola perilaku konsumen. Di mana, masyarakat saat ini lebih memilih belanja secara online ketimbang offline untuk mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai upaya antisipasi penularan virus. Mau tidak mau, para pelaku bisnis harus segera melakukan langkah adaptasi. Maka, marketplace dan official store menjadi pilihan utama bagi para pelaku usaha dalam memasarkan produk-produknya.

Baca juga :
Bertahan di Masa Pandemi, Pengusaha di Bali Nantikan Dukungan Pemerintah
Gempar, Pria Gantung Diri Di Pohon Mangga Setinggi 8 Meter

"Adaptasi menyesuaikan pola perilaku konsumen harus dilakukan, saat ini yang paling diminati oleh para pelanggan adalah marketplace. Selama pandemi pelaku usaha tidak lagi hanya bisa berpegangan pada penjualan offline. Sistem online harus terus digenjot. Banyak brand yang telah menyiapkan strategi serius untuk menghadapi pandemi yang panjang ini. Sudah banyak inovasi layanan dan produk, misalnya home service atau penjualan di market place," imbuhnya.

Menurutnya, meski vaksinasi di Bali sudah berjalan dan tertinggi di Indonesia, namun berbagai skenario penjualan tetap harus dipersiapkan.

"Keberadaan vaksin ini tentu menjadi kabar baik, menambah optimisme bagi pelaku bisnis. Pandemi telah membuat kami melakukan berbagai inovasi penjualan. Tentunya, penjualan-penjualan tersebut tak lepas dari sistem online. Target kita di 2021 tentu meningkatkan penjualan, apalagi orang sudah terbiasa belanja secara online. Kedepan kita harap kebiasaan itu meningkat dan dapat mengakuisisi konsumen baru," pungkasnya. (dha)
Scroll to Top