Terbukti pada kuartal III/2020 sektor pertanian mampu tumbuh positif sebesar 2,15 persen secara tahunan (yoy), jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang -3,45 persen. Sebelumnya, pada kuartal II/2020 sektor pertanian juga mampu tumbuh positif sebesar 2,19 persen secara yoy di saat sektor lain mengalami pertumbuhan negatif.
Praktisi pertanian, Gede Ngurah Wididana mengatakan, sektor pertanian menjadi andalan dibandingkan sektor lainnya karena mampu tumbuh di saat ekonomi mengalami resesi. Meski begitu, dia tetap mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini harus ditanggulangi secepatnya agar pemulihan ekonomi bisa berjalan.
"Covid-19 harus ditanggulangi sehingga tidak merembet ke mana-mana karena dampak pada ketahanan pangan menjadi serius. Selain itu pandemi Covid-19 juga berdampak langsung terhadap penurunan daya beli masyarakat, serta penurunan kapasitas produksi dan distribusi produk bahan pangan," ujarnya, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga :
Grand Istana Rama Hotel Tetap Terima Pelajar Magang
Aplikasi New PLN Mobile Mudahkan Pelanggan Tambah Daya Layanan Paket Listrik 2021
Ia menuturkan, pengalaman dari wabah-wabah pandemi global sebelumnya seperti SARS menunjukkan bahwa sektor kesehatan adalah sektor yang paling terdampak dan membutuhkan perhatian lebih. Namun, peran sektor pertanian juga tidak dapat diabaikan mengingat perannya dalam menjaga ketahanan pangan, sebagai penyangga bagi sektor lain, dan kemampuannya menghindari bencana yang lebih parah lagi, yaitu krisis pangan.
Belajar dari pengalaman tersebut, Wididana menilai hal terpenting dalam menghadapi dampak langsung dari pandemi global adalah melindungi mata pencaharian (petani) agar tetap berproduksi, serta menjaga kelangsungan distribusi pangan dari desa ke kota ataupun dari sentra-sentra produksi.
"Secara sederhana, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan makan pada tingkat individu atau keluarga. Bertapa pentingnya pangan tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," terangnya.
Wididana menambahkan, hingga saat ini banyak orang tua moderen maupun anak muda tidak puas dengan kehidupan alamiah (pertanian) dan lebih memilih sektor lain agar memperoleh hasil lebih cepat dan besar untuk bisa menikmati kehidupan yang bahagia. "Kita harapkan peningkatan pekerja di sektor pertanian dapat tumbuh di tengah lesunya industri pariwisata. Sehingga, pertanian siap menyangga kehidupan yang ada," pungkasnya. (dha)