Tri Hita Karana Menginspirasi Forum Merajut Masa Depan Indonesia, Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045 

IMG-20241216-WA0000
Para pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kura Kura Bali dalam Forum Merajut Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang dikenal juga dengan United In Diversity Foundation (UID). 

DENPASAR-sandybrown-gazelle-543782.hostingersite.com | Para pemimpin, pemikir, dan aktivis dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Kura Kura Bali dalam Forum Merajut Masa Depan Indonesia yang diselenggarakan oleh Yayasan Upaya Indonesia Damai atau yang dikenal juga dengan United In Diversity Foundation (UID). 

Dengan mengadopsi nilai-nilai luhur Tri Hita Karana, forum ini menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen bersama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045." 

Mari Elka Pangestu, Dewan Pembina UID dan sekaligus Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional menekankan nilai-nilai Tri Hita Karana dapat menjadi pedoman dalam menghadapi tantangan masa kini. 

“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) memberikan kita peta jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Tri Hita Karana sejalan dengan prinsip-prinsip SDGs. Dengan mengutamakan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan, kita dapat  berkontribusi secara signifikan dalam mencapai tujuan global tersebut,” ungkap Mari Pangestu. 

Indonesia, lanjut Mari Pangestu, dengan kekayaan budaya dan sumber daya alam yang melimpah, kini berada di ambang transformasi besar menuju Indonesia Emas 2045. 

Untuk mencapai visi ini, menurut dia, diperlukan kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga  masyarakat sipil. 

Sinergi yang erat akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan disrupsi teknologi. 

"Forum Merajut Masa Depan Indonesia, mengingatkan kita semua akan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman agama, budaya, dan suku, Indonesia telah membuktikan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk saling memahami dan menghargai,” ungkapnya. 

Ketua UID Tantowi Yahya mengatakan, pertemuan tersebut bukan diskusi biasa. “Kita berkumpul bukan hanya untuk sebuah acara, tetapi untuk tujuan bersama. Sebuah momen untuk kembali terhubung,” ujar Tantowi.

BACA JUGA:  Terjaring Balap Liar, Belasan ABG Dihukum Push-Up

Kehadiran peserta dari berbagai penjuru dunia, mencerminkan komitmen kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan berkelanjutan. Merajut Masa Depan Indonesia, katanya, merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dari UID sejak tahun 2018. 

Melalui berbagai inisiatif, UID berupaya untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan. 

"Kami berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik," tutup Tantowi. 

Forum ini turut didukung oleh para tokoh nasional yang memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa. Di antaranya, Stella Christie.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi; Mugiyanto, Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM); Lucia Karina, VP, Public Affairs, Communications, and Sustainability for Indonesia, Coca-Cola Europacific Partners dan M. Irvan Efrizal, Direktur Self Learning Institute. Moderasi forum dipandu oleh Dr. Suyoto, Wakil Ketua Yayasan Upaya Indonesia Damai. 

Visi Indonesia Emas 2045, di mana masyarakat hidup dalam harmoni, sejahtera, dan berkelanjutan ini juga menargetkan pembangunan berkelanjutan, menjadi inspirasi bagi forum ini. 

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita berkomitmen untuk menciptakan Indonesia yang adil, sejahtera dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi, mari kita bersama-sama wujudkan visi  Indonesia Emas 2045 dan wariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

Yayasan Upaya Indonesia Damai atau United In Diversity Foundation (UID) memfasilitasi para pemimpin tiga sektor dalam menciptakan dan menerapkan solusi berkelanjutan untuk tantangan terbesar di kawasan ini. 

Turut hadir Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid yang menyampaikan dukungan penuh dalam 

visi yang sama untuk menciptakan persatuan dan harmoni. Kegiatan diawali dengan doa bersama lintas agama, forum menciptakan suasana harmoni dan toleransi.

BACA JUGA:  Kelurahan Sesetan Gelar Sidak Masker dan Sosialisasi Protokol Kesehatan

 

 

 

 

Scroll to Top