DENPASAR-fajarbali.com | Guna menyiapkan lulusan yang berdaya saing global, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Denpasar menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Need Assessment untuk pengembangan Kelas Internasional.
Acara yang berlangsung pada Selasa (2/9/2025) di Auditorium Poltekkes tersebut menghadirkan para pemangku kepentingan kunci, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), serta dua rumah sakit internasional terkemuka di Bali, yaitu Bali International Hospital (BIH) dan Siloam Hospital Bali.
FGD yang dimoderatori oleh Dr. Nyoman Budiani ini membahas kesenjangan kompetensi, peluang, dan strategi kolaborasi untuk mencetak tenaga kesehatan, khususnya perawat, yang tidak hanya memenuhi standar nasional tetapi juga siap bersaing di tingkat internasional.
Hasil diskusi mengerucut pada dua tantangan utama yang dihadapi lulusan: kemampuan bahasa asing dan kepercayaan diri.
Menanggapi hal ini, beberapa solusi ditawarkan, antara lain pengoptimalan kelas bahasa dan English Club yang sudah ada, penambahan role play dalam pembelajaran, penguatan interprofesional kolaborasi.
Diskusi mengungkap bahwa secara teknis klinis, kompetensi lulusan Poltekkes Denpasar dinilai sangat memadai dan tidak memiliki gap yang signifikan dengan standar yang dibutuhkan di luar negeri, seperti disampaikan oleh Ibu Indah alumni yang sukses berkarir di Jerman. Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan yang telah diberikan selama ini sesuai dengan kebutuhan global.
FGD ini menjadi langkah awal yang krusial dalam menyelaraskan dunia pendidikan dengan kebutuhan industri kesehatan global.
Poltekkes Kemenkes Denpasar berkomitmen untuk segera menindaklanjuti berbagai masukan dan rekomendasi guna mewujudkan Kelas Internasional yang dapat menghasilkan lulusan unggul, kompeten, dan siap menjadi bagian dari tenaga kesehatan global.
Kegiatan ini dibuka Direktur Penyediaaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI Anna Kurniati, SKM, MA, Ph. D.
